Gelar Rakor 2 Jam, CT Pastikan Harga Pangan Jelang Puasa Stabil

Pemerintah terus memantau stabilitas harga bahan pangan mulai dari beras, cabai hingga daging sapi.

oleh Fiki Ariyanti diperbarui 24 Jun 2014, 13:50 WIB
Diterbitkan 24 Jun 2014, 13:50 WIB
Ilustrasi Chairul Tanjung
Ilustrasi Chairul Tanjung (Liputan6.com/Johan Fatzry)

Liputan6.com, Jakarta - Bulan puasa tinggal menghitung hari. Pemerintah terus memantau stabilitas harga bahan pangan mulai dari beras, cabai hingga daging sapi.  Pemerintah pun memastikan pasokan pangan aman terkendali.

Dari pantauan Liputan6.com, Selasa (24/6/2014), pemerintah baru saja menggelar rapat koordinasi (rakor) menjelang puasa dan Idul Fitri selama kurang lebih dua jam yang dipimpin Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Chairul Tanjung.

Dihadiri Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi, Wakil Menteri Pertanian Rusman Heriawan, Menteri UKM dan Koperasi Syarief Hasan, Menteri Perhubungan EE Mangindaan, Wakil Menteri Pekerjaan Umum Hermanto Dardak.

Hadir pula Direktur Utama PT Jasa Marga Tbk Adityawarman, Direktur Utama PT Garuda Indonesia Tbk Emirsyah Satar, Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Karen Agustiawan dan masih banyak lainnya.

Pria yang akrab dipanggil CT ini mengungkapkan, pasokan dan harga pangan relatif menjelang bulan puasa dan lebaran. Dari terhadap sejumlah komoditas, terpantau beberapa harga komoditas yang mengalami kenaikan dan penurunan.

"Yang naik adalah harga daging ayam, telur ayam, bawang merah dan bawang putih. Tapi harga daging dan telur ayam, masih dalam batas yang wajar yang sudah di-setting oleh Kemendag dan Kementan supaya petani dan peternak memperoleh keuntungan, tapi tidak merugikan konsumen," jelasnya.

Sementara harga bawang merah dan bawang putih, kata CT, masih berada di bawah harga referensi. Dia meminta kepada masyarakat untuk tenang dalam menyikapi kenaikan harga tersebut.

"Tidak perlu khawatir karena dari hasil peninjauan Mendag pekan lalu ke sentra bawang di Brebes, sudah masuk panen raya. Sehingga dari sisi suplai tidak ada masalah. Sementara bawang putih, impor sudah masuk ke Indonesia dan tinggal didistribusikan ke pedagang," tuturnya.

Seperti diketahui, Indonesia hanya mampu memproduksi bawang putih dengan porsi lima persen dari total kebutuhan. Sedangkan 95 persennya, masih impor dari negara lain.

Komoditas lain, seperti beras, lanjut CT, terpantau aman. Stok di pasar induk Cipinang masih terkendali. Pemerintah mengimbau kepada Bulog untuk menjaga pasokan supaya tak kekurangan stok beras. "Bahkan untuk daging sapi diperkirakan terjadi penurunan harga tahun ini karena sulplai daging sapi cukup," ucapnya.

Terkait harga bahan pangan lain, misalnya cabai merah kriting, cabai rawit, dia bilang, tak ada masalah suplai. Justru harga komoditas tersebut turun cukup signifikan di pasaran.

"Ada petani yang tidak mau petik cabai lagi karena ongkos petik lebih mahal dibanding harga yang didapat. Jadinya harga turun berlebihan. Ini juga yang jadi konsen kami selain kenaikan harga," tandas CT. (Fik/Ndw)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya