Normalisasi Pasokan BBM Subsidi ke SPBU Strategi Tarik Ulur

Pertamina telah melakukan normalisasi penyaluran BBM bersubsidi kepada masyarakat sesuai arahan pemerintah.

oleh Fiki Ariyanti diperbarui 27 Agu 2014, 12:34 WIB
Diterbitkan 27 Agu 2014, 12:34 WIB
Premium Langka, Pertamax Laris Manis di Solo
Pengelola telah memasang papan pengumuman terkait habisnya stok BBM bersubsidi di jalan masuk area SPBU. (Liputan6.com/Reza Kuncoro)

Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah memastikan normalisasi pasokan bahan bakar minyak (BBM) subsidi ke Stasiun Bahan Bakar Umum (SPBU) oleh PT Pertamina (Persero) tadi malam (26/8) tak akan mengganggu kuota BBM bersubsidi sampai akhir tahun yang sebesar 46 juta kiloliter (kl).

"Mudah-mudahan tidak akan ganggu kuota. Tidak akan jebol dari 46 juta kl," ungkap Direktur Jenderal Anggaran Kementerian Keuangan (Kemenkeu), Askolani ketika ditemui di Gedung DPR, Jakarta, Rabu (27/8/2014).

Dia meminta kepada seluruh masyarakat untuk tidak panik dalam menghadapi kebijakan yang dilakukan oleh Pertamina seperti pembatasan, pengurangan kuota harian BBM bersubsidi, lalu kembali menormalisasikan penyalurannya.

"Itu kombinasi tarik ulur, ditahan lalu dinormalkan, dan ditahan lagi. Tapi tidak perlu panik, kami tidak bermaksud mempermainkan. Ini bagaimana kami mengkomunikasikan ke masyarakat," jelasnya.

Sebelumnya, Pertamina telah melakukan normalisasi penyaluran BBM bersubsidi kepada masyarakat sesuai arahan pemerintah. Hal tersebut dilakukan agar tidak terjadi potensi antrean berkepanjangan. Dengan normalisasi pasokan, tidak ada lagi pemotongan kuota baik untuk premium maupun solar.

"Terhitung mulai malam ini, penyaluran BBM bersubsidi ke SPBU dilakukan normalisasi untuk memulihkan situasi. Jika potensi kuota BBM subsidi terlampaui, pemerintah akan memutuskan solusi kebijakan yang tidak merugikan Pertamina," kata VP Corporate Communication Pertamina, Ali Mundakir. (Fik/Gdn)


*Bagi Anda yang ingin mengikuti simulasi tes CPNS dengan sistem CAT online, Anda bisa mengaksesnya di Liputan6.com melalui simulasicat.liputan6.com. Selamat mencoba!

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya