Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah mendatang terus didesak untuk menaikan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi. Selain untuk meringankan beban pada anggaran negara, kenaikan ini juga diharapkan dapat mengurangi defisit necara perdagangan dari impor BBM.
Ketua Umum DPP Organisasi Angkutan Darat (Organda), Eka Sari Lorena mengakui bahwa akan mendukung jika kenaikan harga BBM tersebut untuk tujuan yang baik. Namun dia meminta ada skema lain dari kenaikan ini agar tidak memberatkan para pengusaha angkutan umum.
Skema yang dimaksud yaitu dengan naikan harga BBM khusus untuk kendaraan pribadi. Sementara untuk angkutan umum tetap menggunakan harga yang disubsidi.
"Jadi kalau mau menaikan BBM bersubsidi untuk angkutan pribadi saja. Untuk angkutan umum tidak perlu karena akan semakin membuat konsep revitalisasi angkutan umum semakin jauh dari apa yang diharapkan," ujarnya di Graha CIMB Niaga, Jakarta, Rabu (24/9/2014).
Menurutnya, meski jumlahnya kalah jauh jika dibandingkan dengan kendaraan pribadi yang beredar di jalanan tiap harinya, namun kendaraan umum jauh lebih bermanfaat untuk masyarakat ketimbang kendaraan pribadi.
"Sekarang jumlah angkutan kota hanya 4 persen (dari total kendaraan yang beredar di jalan) tetapi mampu mengangkut 50 persen orang yang berlalulalang di Jabodetabek," katanya.
Selain itu, dia juga meminta pemerintah untuk tidak mencari alasan untuk melegalkan kenaikan harga BBM. Pasalnya BBM bersubsidi ini sangat penting untuk kelangsungan angkutan umum.
"Sekarang angkutan umum jumlahnya juga tidak banyak kok, kalau dibilang gara-gara susah dimonitor (konsumsi BBM-nya), saya juga bingung. Jangan kebijakan itu dibuat dengan alasan karena monitoringnya lemah, sehingga mencari kejibakan yang mudah tetapi dampaknya besar," ungkap dia. (Dny/Gdn)
Kenaikan BBM Diminta Hanya untuk Kendaraan Pribadi
Organda meminta ada skema lain kenaikan harga BBM agar tidak memberatkan para pengusaha angkutan umum.
diperbarui 24 Sep 2014, 19:04 WIBDiterbitkan 24 Sep 2014, 19:04 WIB
Menurut salah satu koordinator Pospera, Relawan Bis Kota dipersiapkan untuk mengajak masyarakat pengguna angkutan umum untuk memilih pasangan Jokowi-JK pada Pilpres 2014 mendatang, (29/5/2014). (Liputan6.com/Faizal Fanani)
Advertisement
Video Pilihan Hari Ini
Video Terkini
powered by
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Kenapa Rezeki Cepat Habis Tanpa Ada Rasanya? Ini Penyebabnya Menurut Habib Novel
Kasus Pesta Seks Swinger, Polisi Bidik Pesertanya
Sensasi Menyelam di Pulau Buton, Surga Bawah Laut Sulawesi Tenggara
Apa Itu Angin Santa Ana yang Buat Kebakaran di California?
Apakah Hukum Karma Berlaku dalam Ajaran Islam? Begini Jawaban Buya Yahya
Nia Ramadhani Mengaku Tak Bisa Suwir Ayam Goreng, Nama El Rumi Kok Ikut Disinggung?
Korlantas Minta Maaf Terkait Patwal Mobil RI 36 yang Arogan
Air Mancur Taman Taqwa Bone Bolango, Wisata Malam Religius dan Estetik
Jika Hidup Kembali, Inilah Amalan yang Ingin Orang Mati Lakukan Kata Syekh Ali Jaber
Isra Mikraj, Sejarah dan Keistimewaannya
Megawati Heran Ganjar Dibully Saat Tolak Israel
4 Fakta Menarik SWIM Robot Perenang di Lautan Luar Angkasa