Liputan6.com, Jakarta - PT Pertagas Niaga, anak usaha PT Pertamina Gas (Pertagas) akan memasok satu juta kaki kubik per hari gas (mmscfd) gas untuk memenuhi kebutuhan memasak tujuh mal milik Grup Lippo.
Pertagas Niaha mulai menggarap gas kota dengan konsep komersial. Pertagas Niaga akan memenuhi kebutuhan gas alam untuk memasak di kawasan komersial seperti perumahan, mal, apartemen, hotel, restoran, rumah sakit, dan perkantoran milik Grup Lippo.
Kepastian untuk memasok gas di kawasan komersial tersebut ditandai dengan penandatanganan kerjasama pasokan gas bumi antara PT Pertagas Niaga dengan PT Lippo Malls Indonesia (LMI) di Jakarta, Selasa (30/9/2014).
Presiden Direktur PT Pertagas Niaga Jugi Prjugio mengatakan, penandatanganan kerjasama ini sudah dirintis sejak Juni 2014. Pertagas Niaga awalnya memperkenalkan bisnis niaga gas ke LMI. Selanjutnya, LMI menyepakati untuk melakukan Kerjasama Perjanjian Pasokan Gas Bumi khusunya untuk gas kota yang dituangkan dalam Nota Kesepahaman Perjanjian Pasokan Gas Bumi antara Pertagas Niaga dengan LMI pada Agustus lalu.
“Bagi Pertagas, penandatanganan ini merupakan tonggak sejarah untuk menggarap gas kota secara serius khususnya di wilayah Jabotabek,” tutur Jugi saat melakukan penandatanganan nota kesepahaman.
Menurut Jugi, Lippo menyambut baik inisiatif Pertagas untuk memasok gas di kawasan komersial yang mereka miliki, karena pasokan gas ini dapat meningkatkan pelayanan perusahaan kepada para penyewa.
"Gas sangat cocok untuk komersial karena gas bumi ini ramah lingkungan dan tidak menimbulkan polusi. Melalui kerjasama ini, Lippo perlu melakukan investasi untuk menyediakan fasilitas sesuai dengan masing-masing mal yang mereka miliki," tuturnya.
Selain dengan Lippo, sejumlah negoisasi kini tengah dilakukan oleh Pertagas dengan pengelola di kawasan komersial Jabotabek untuk memperluas penggunaan gas bumi.
Pertagas juga mengincar pengembangan gas kota di 27 kota. Yang sudah berjalan sejak 2013 antara lain Prabumulih, Sengkang, Jambi. Sementara pada 2014, Pertagas menggenjot gas kota di Subang, Blora, Ogan Komering ilir, Sorong,Palembang, Sidoarjo, lalu pada awal 2015 untuk gas kota Depok, Semarang, Bulungan, Lhokseumawe, dan Bekasi. (Pew/Ndw)