Menteri ESDM: Petral Tak Harus Dibubarkan

Selama ini Petral sering dituding sebagai sarang mafia migas. Tak heran, banyak kalangan minta anak usaha Pertamina itu dibubarkan.

oleh Ilyas Istianur Praditya diperbarui 01 Nov 2014, 11:57 WIB
Diterbitkan 01 Nov 2014, 11:57 WIB
Sudirman Said
Sudirman Said (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Liputan6.com, Jakarta - Selama ini PT Pertamina Energy Trading Ltd (Petral) sering dituding sebagai sarang mafia migas sehingga berbagai kalanga minta agar anak usaha PT Pertamina (Persero) itu dibubarkan.

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Sudirman Said menyatakan, Petral tidak harus di bubarkan dalam masa pemerinahan Presiden Joko Widodo karena pemerintah lebih akan meningkatkan pengawasan ‎terhadap anak usaha Pertamibna itu.

"Petral itu tidak harus dibubarkan, tapi kontrolnya harus dapat yang berpihak ke nasional," kata Sudirman di Kafe Pisa, Jakarta, Sabtu (1/11/2014).

Sudirman menjelaskan, 100 persen saham Petral adalah milik Pertamina. Pemerintah akan melakukan pengkajian kepada Pertamina dalam hal manajemen pengawasan Petral.

‎"Jadi kalau manajemen Pertamina baik, Komisaris Pertamina baik Petral juga baik. Petral ini suatu induistri strategis bagi Indonesia," jelasnya.

Sebagai perusahaan yang memiliki kantor di Singapura, Sudirman mengaku tidak masalah mengingat negara tetangga itu memiliki lokasi yang strategis dalam membangun bisnis‎. (Yas/Ndw)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya