Ekonom: Inflasi 2014 Bisa Capai 7,4%

Inflasi akhir tahun berada di kisaran 7,0 persen hingga 7,4 persen dengan asumsi kenaikan harga BBM sebesar Rp 2.000 per liter.

oleh Arthur Gideon diperbarui 03 Nov 2014, 14:19 WIB
Diterbitkan 03 Nov 2014, 14:19 WIB
Inflasi
Ilustrasi Inflasi (Liputan6.com/Johan Fatzry)

Liputan6.com, Jakarta - Ekonom memperkirakan angka inflasi sampai dengan akhir tahun bisa mencapai level di atas 7 persen. Hal tersebut didasari asumsi inflasi sampai akhir Oktober 2014 dan juga rencana kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) subsidi.

Ekonom PT Bank Danamon Indonesia Tbk, Dian Ayu Yustina menjelaskan, realisasi angka inflasi pada akhir Oktober 2014 di atas konsesi dari para analis.

"Perkiraan semula inflasi berada di level 0,33 persen, sedangkan pada kenyataannya angka inflasi mencapai 0,47 persen," jelasnya, di Jakarta, Senin (3/11/2014).

Sedangkan secara tahunan atau year on year, realisasi inflasi sampai dengan akhir Oktober di level 4,83 persen, di atas konsensus yang berada di level 4,70 persen.

Menurut Dian, lonjakan angka inflasi Oktober tersebut lebih disebabkan dampak lanjutan dari kenaikan harga elpiji yang dilakukan oleh PT Pertamina (Persero) pada September 2014 kemarin.

Sampai dengan akhir tahun, Dian memperkirakan angka inflasi bakal berada di level 7 persen hingga 7,4 persen. Perkiraan tersebut dengan estimasi bahwa pemerintahan Presiden Joko Widodo akan menaikkan harga BBM Subsidi.

"Inflasi akhir tahun berada di kisaran 7,0 persen hingga 7,4 persen year on year dengan asumsi kenaikan harga BBM sebesar Rp 2.000 per liter." tuturnya.

Meskipun memberikan dampak kepada kenaikan angka inflasi, Dian melihat bahwa kenaikan harga BBM subsidi memang perlu dilakukan. pasalnya, kenaikan tersebut secara jangka panjang bisa memperbaiki neraca perdagangan dan juga angka defisit anggaran. (Gdn)

Tag Terkait

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya