Harga Cabai Kembali Meroket di Semarang

"Kenaikan ini tak hanya dikeluhkan oleh pembeli tetapi pedagang juga mengeluh," kata pedagang cabai di Pasar Karangayu, Sholikah.

oleh Edhie Prayitno Ige diperbarui 12 Nov 2014, 12:19 WIB
Diterbitkan 12 Nov 2014, 12:19 WIB
[FOTO] Pasokan Berkurang, Harga Cabai Melonjak
Untuk menyiasati kurangnya pasokan cabai para pedagang terpaksa mengoplos cabai rawit merah dan cabai rawit hijau yang dijual dengan harga Rp 70 ribu sampai Rp 75 ribu (Liputan6.com/JohanTallo).

Liputan6.com, Semarang - Harga cabai kembali naik drastis. Seperti terpantau di sejumlah pasar tradisional di Semarang, kenaikan bukan hanya terjadi pada cabai rawit saja, namun juga cabai keriting.

Di pasar tradisional Karangayu, harga cabai keriting melonjak naik dari Rp 35 ribu  per kilogram (kg) kini sudah mencapai Rp 49 ribu per kg. Kenaikan itu dipicu oleh tingginya ongkos kirim dan pasokan dari daerah lain kurang.

Menurut pedagang cabai di Pasar Karangayu, Sholikah, kenaikan harga cabai sudah terjadi sejak Hari Raya Idul Adha lalu.

"Kenaikan ini tak hanya dikeluhkan oleh pembeli tetapi pedagang juga mengeluh. Harga kulakan selalu lebih tinggi dari harga jual kami," kata Sholikah, Rabu (12/11/2014).

Jenis cabai yang mengalami kenaikan, cabai keriting menjadi Rp 49 ribu per kg. Cabai merah besar melonjak dari Rp 30 ribu per kg menjadi Rp 43 ribu per kg. Sedangkan cabai hijau besar juga sama, semula harga hanya Rp 12 ribu per kg, sekarang jadi Rp 15 ribu per kg.

Kenaikan pada cabai rawit putih yang biasanya Rp 30 ribu per kg, kini naik menjadi Rp 50 ribu per kg. "Biasanya kami siasati dengan jual eceran dicampur. Kalau diecer, cabai rawit putih dan merah sekarang Rp 5 ribu per ons," katanya.

Tak beda dengan pasar Karangayu, di pasar tradisional lainnya seperti pasar Peterongan, Pasar Pedurungan, Pasar Bangetayu kenaikan juga terjadi antara  Rp 5 ribu-Rp 10 ribu per kg.  (Edhie/Ndw)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya