Pelemahan Rupiah Bikin Industri Kemasan Lesu

Indonesia Packaging Federation memperkirakan target omzet industri kemasan pada tahun ini tidak akan tercapai.

oleh Septian Deny diperbarui 13 Nov 2014, 10:33 WIB
Diterbitkan 13 Nov 2014, 10:33 WIB
Kemasan Plastik
(foto: plasticstoday.com)

Liputan6.com, Jakarta - Indonesia Packaging Federation memperkirakan target omzet industri kemasan domestik pada tahun ini tidak akan tercapai. Salah satu penyebabnya yaitu pelemahan nilai tukar rupiah yang mempengaruhi harga bahan baku yang sebagian besar masih diimpor.

Hingga akhir tahun ini omset industri kemasan hanya mencapai Rp 63 triliun-Rp 64 triliun. Padahal sebelumnya dia optimistis omzet industri kemasan tahun ini bisa mencapai Rp 70 triliun dengan pertumbuhan 10 persen.

"Meski pendapatan melampaui perkiraan tapi jika disesuaikan dengan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS), maka angka ini tidak jauh berbeda dengan tahun lalu," ujar Business Development Director Indonesia Packaging Federation (IPF) Ariana Susanti di Jakarta, Kamis (13/11/2014).

Dia menjelaskan, pada kuartal III 2014, industri kemasan raih omzet  Rp 16 triliun. Angka ini mengalami kenaikan 8 persen dibandingkan periode yang sama pada tahun lalu.

"Tapi menilai pendapatan industri kemasan ini sedikit melambat jika dibandingkan kuartal I dan kuartal II lalu," lanjutnya.

Hal ini lantaran kondisi ekonomi terutama karena adanya pelemahan rupiah terhadap dolar AS membuat harga bahan baku naik 40 persen, sehingga pertumbuhan industri kemasan maksimal hanya 8 persen-9 persen.

"Fluktuasi rupiah ini, membuat industri kemasan harus menaikkan harga 20 persen-30 persen tahun ini," katanya.

Secara komulatif, omzet industri kemasan hingga September mencapai Rp 48 triliun. Namun pada kuartal IV ini diharapkan akan terjadi kenaikan pendapatan yang tinggi. Hal ini lantaran ada dua perayaan besar pada akhir tahun yaitu Natal dan tahun baru.

"Mudah-mudahan di kuartal IV ini ada kenaikan yang pesat karena kan ada natal dan tahun baru. Biasanya permintaaan bertambah," tandas dia. (Dny/Ndw)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya