Liputan6.com, Jakarta - Konfederasi Serikat Buruh Seluruh Indonesia (KSBSI) menaruh harapan besar kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi) terkait tiga komitmen yakni Upah Layak, Penghidupan Layak dan Kesejahteraan yang layak.
"Kami menaruh harapan besar terkait 3 komitmen itu agar segera diimplementasikan bukan sebatas wacana,” jelas Presiden KSBSI Mudhofir di Jakarta, Selasa (25/11/2014).
Baca Juga
Dia pun mengkritisi kebijakan Jokowi yang perlu dikoreksi, sebab masih ditemukan upah buruh yang rendah serta banyaknya sistem outsourching.
Advertisement
Selain itu kebijakan kontroversial terkait kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) juga dikatakan sangat berdampak pada buruh.
“Ternyata Pak Jokowi tidak punya skenario, kalau BBM naik ini buruh mau diapakan. Dengan situasi upah yang sangat rendah,ini yang tidak dipikirkan pemerintah,” terang Mudhofir.
Mudhofir mencontohkan, kewajiban negara harusnya menyediakan rumah di kawasan Industri guna memperingan buruh yang hanya menggantungkan satu bidang pekerjaan saja.
Selain itu menyediakan transportasi bagi buruh. Pasalnya, dari tahun ke tahun penyediaan transportasi ini masih sebatas wacana dan dipertimbangkan pemerintahan sebelumnya.
“Harusnya diimplementasikan. Kita ingin kesetaraan, diskusi buruh maunya apa saja. Kami pun tidak menuntut hal yang gila-gila,” cetus Mudhofir.
Lebih jauh, Mudhofir pun menegaskan KSBSI akan mendukung Jokowi sepanjang kebijakannya pro terhadap rakyat miskin.
“Kami tetap akan dukung Jokowi asalkan pro terhadap buruh, tapi jika tidak maka kami akan melakukan perlawanan gerakan-gerakan yang besar,” tukas dia. (Nrm)