Asosiasi Perusahaan Migas Gandeng Pemerintah Hadapi Krisis Energi

Target IPA berkolaborasi dengan Pemerintah untuk merancang solusi terbaik untuk mengatasi tantangan energi dan dukung program revitalisasi.

oleh Fiki Ariyanti diperbarui 04 Mar 2015, 20:55 WIB
Diterbitkan 04 Mar 2015, 20:55 WIB
Migas
(ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja)

Liputan6.com, Jakarta - Presiden Indonesian Petroleum Association (IPA), Craig Stewart mengatakan, sektor hulu migas Indonesia memerlukan sejumlah investasi besar dalam lima tahun ke depan.

Melihat kondisi itu,  menciptakan dan mempertahankan iklim investasi yang menguntungkan di sektor ini, menurut Craig, tugas yang sangat mendesak khususnya di tengah-tengah krisis rendahnya harga minyak secara global.

"Oleh karena itu, target dari IPA kali ini adalah berkolaborasi dengan pemerintah untuk merancang solusi terbaik yang dibutuhkan demi mengatasi tantangan yang akan dihadapi, dan mendukung rencana pemerintah untuk program revitalisasi industri minyak dan gas Indonesia," kata Craig, dalam keterangan yang diterbitkan, Rabu (4/3/2015).

Untuk itu, IPA kembali menggelar IPA convention and exhibition ke-39 yang diselenggarakan pada 20-22 Mei 2015 di Jakarta Convention Center dengan tema "Bekerjasama demi Percepatan Solusi dalam Menghadapi Krisis Energi Indonesia".

"Tema ini sesuai dengan situasi yang dihadapi Indonesia saat ini : laju peningkatan konsumsi energi Indonesia yang melampaui laju pertumbuhan hasil produksi, dan selama beberapa tahun belakangan kegiatan eksplorasi belum juga membawa hasil penemuan sumber daya hidrokarbon baru yang signifikan," ujar Craig.

Ia menambahkan, kondisi itu membuat Indonesia menghadapi krisis energi dengan semakin meningkatnya jumlah minyak dan gas yang perlu diimpor. Semua hal ini terjadi dalam situasi volatilitas energi global yang sedang mengalami turunnya harga minyak global dan terhambatnya secara global modal untuk berinvestasi di sektor minyak dan gas.

Tahun ini, IPA ke-39 akan kembali menyajikan rangkaian program seperti high-level plenary session untuk membahas krisis energi di Indonesia dalam lingkup energi global yang baru, reformasi tata kelola di sektor minyak dan gas untuk mencapai tujuan nasional dan kolaborasi lintas sektoral yang dibutuhkan untuk memajukan sektor minyak dan gas nasional, yang akan mempertemukan para pejabat tinggi pemerintah, anggota parlemen, pemimpin industri, para analis dan praktisi.

Dampak dari sektor energi sebagai mesin pertumbuhan pembangunan nasional juga akan menjadi agenda pembicaraan. Selain itu, kegiatan ini juga akan diadakan Focus Group Discussion, presentasi teknis dan platform menyoroti kegiatan investasi sosial yang dilakukan oleh industri minyak dan gas untuk masyarakat setempat di mana mereka beroperasi.

IPA CONVEX ke-39 ini adalah sebuah forum bagi perusahaan nasional dan internasional untuk mengidentifikasi dan berpartisipasi dalam peluang bisnis minyak & gas di Indonesia, memperluas jaringan bisnis, dan ajang menampilkan teknologi dan inovasi terbaru dalam industri minyak dan gas.

Tahun lalu, Pagelaran ini menarik lebih dari 20.000 pengunjung, termasuk lebih dari 3.500 anggota delegasi dari 26 negara, 290 perusahaan peserta pameran, lebih dari 170 presentasi teknis dan lebih dari 500 wartawan dari 310 media Baik dari nasional maupun international. (Fik/Ahm)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya