Liputan6.com, Jakarta - Atase Perdagangan di Kedutaan Besar RI Washington DC, Ni Made Ayu Marthini, menyatakan bahwa berdasarkan data perdagangan pemerintah Amerika Serikat (AS) Maret 2015, Indonesia mencetak rekor sebagai penguasa ekspor udang ke AS dengan nilai US$ 93,5 juta atau mendominasi dengan menguasai pangsa pasar sebesar 22,7 persen.
Made mengungkapkan, produk udang yang merajai adalah shrimp warm water peeled frozen. Data ekspor yang dilansir Pemerintah AS ini menunjukkan kinerja ekspor pada Januari 2015.
"Tentu saja ini merupakan kabar baik di tengah upaya Pemerintah Indonesia menggenjot peningkatan ekspor 300% pada tahun 2019," ujarnya dalam keterangan tertulis di Jakarta, Selasa (17/3/2015).
Dia menjelaskan, posisi ini disusul India yang membukukan US$ 91,4 juta, atau menguasai 22,19 persen pangsa pasar. Posisi ke-3 ditempati oleh Ekuador dengan US$ 51,1 juta dan pangsa pasar 12,41 persen.
Dari kawasan ASEAN, Vietnam meraup sekitar US$ 44,3 juta dengan pangsa 10,7 persen, dan Thailand berhasil menjaring US$ 34,2 juta dengan pangsa 8,3 persen. Sedangkan Malaysia mencetak angka US$ 14,3 juta dengan pangsa 3,49 persen.
Menurut Made, Indonesia harus bisa mengawal momentum kinerja ekspor yang sudah baik ini agar ekspor meningkat sepanjang tahun. Indonesia juga harus menjaga agar hama penyakit yang sedang dialami oleh produsen udang lainnya di dunia tidak terjadi di Indonesia.
"Produk udang adalah top seafood yang diminati pasar AS sehingga peluang bisnisnya sangat menjanjikan," lanjut dia.
Hal utama yang perlu dijaga dalam mempertahankan posisi Indonesia adalah dengan memastikan bahwa kualitas produk udang yang diproduksi memang kualitas terbaik dan memenuhi standar kesehatan dan keselamatan.
Made menuturkan tren permintaan AS untuk produk ikan yang semakin meningkat merupakan peluang bisnis bagi petani dan pengusaha udang nasional. "Apalagi kita sedang berupaya untuk membangun sumber daya maritim sebagai sumber kekuatan ekonomi terbarukan," katanya.
Kebutuhan pasar AS untuk ikan dan produk ikan sangat tinggi. US National Oceanic and Atmospheric Administration (NOAA) menyatakan bahwa lebih dari 90 persen pasar ikan dan produk ikan di AS diisi melalui impor dan tren konsumsinya meningkat. The US Food and Drug Administration (FDA) dan US Environmental Protection Agency (EPA) melakukan imbauan kepada masyarakat AS untuk lebih mengonsumsi ikan, terutama untuk ibu menyusui, ibu hamil, dan anak-anak.
Perkembangan tersebut menunjukkan bahwa tidak hanya produk udang yang memiliki peluang di pasar AS, namun juga produk perikanan lainnya, seperti tuna, kepiting, dan produk olahan (kaleng). Pada 2014, total ekspor produk fish and seafood Indonesia ke AS mencapai US$ 1,3 miliar, sedangkan total ekspor produk udang mencapai sekitar US$ 1,1 miliar.
"Angka ini telah menjadikan Indonesia sebagai salah satu eksportir utama perikanan dan produk perikanan ke AS, terutama produk udang," tandasnya. (Dny/Gdn)
Udang Indonesia Kuasai Pasar Amerika
Indonesia mencetak rekor sebagai penguasa ekspor udang ke AS dengan nilai US$ 93,5 juta.
Diperbarui 17 Mar 2015, 22:00 WIBDiterbitkan 17 Mar 2015, 22:00 WIB
Advertisement
Video Pilihan Hari Ini
EnamPlus
powered by
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Ikuti Workshop Gratis di KapanLagi Buka Bareng BRI Festival 2025
Simak, Syarat dan Cara Pendaftaran Mudik Gratis 2025
Malas Bergaul? 7 Zodiak Ini Lebih Suka Sendiri
D'MASIV Percaya Diri Tampil di Musexpo AS, Langkah Besar Menuju Go International
Panduan Lengkap Cara Transit di Changi Airport Singapura, Tidak Perlu Takut Kesasar
Langkah Sederhana Bayar dengan QRIS di Google Play, Cek Tutorialnya di Sini
Siapa Paapa Essiedu? Aktor yang Dirumorkan Memerankan Karakter Snape di Serial Harry Potter
Manchester City dan PSG Bertarung Demi Bajak Gelandang Real Madrid Bernilai Rp1,2 Triliun
Segini Besaran Zakat Fitrah 2025 di Bebagai Daerah
Jelang Idulfitri 2025, BI Banten Siapkan Rp2,7 Triliun untuk Penukaran Uang Baru
Hasil BRI Liga 1 Semen Padang vs Persib Bandung: Dewa United Tumbang, Pangeran Biru Tambah Keunggulan di Puncak Klasemen
3 Desa di Sukabumi Masih Terisolasi, Relawan Distribusikan Logistik Bantu Warga Terdampak Longsor dan Banjir Lewat Sungai