Mendag Puji Pasar Tradisional Malaysia, Pedagangnya Terhormat

Dengan keadaan pasar tradisional yang sedap dipandang, pembeli tak akan bermasalah jika harga barang atau pangan yang dijual lebih mahal.

oleh Fiki Ariyanti diperbarui 18 Mei 2015, 10:32 WIB
Diterbitkan 18 Mei 2015, 10:32 WIB
Rachmat Gobel.
Menteri Perdagangan Periode 2014 - 2019 Rachmat Gobel. (Liputan6.com/Andrian Martinus Tunay)

Liputan6.com, Jakarta - Pasar tradisional di Indonesia terkenal dengan kondisinya yang kotor, becek, sumpek sehingga kini mulai ditinggalkan masyarakat yang berangsur-angsur bergeser ke pasar ritel modern.

Namun, menurut Menteri Perdagangan (Mendag) Rachmat Gobel, kondisi ini berbeda dengan pasar tradisional di negara tetangga.

"Pasar tradisional di Thailand, Malaysia dan Singapura hebat, bersih, rapi dan terkelola dengan baik. Jadi pedagangnya terhormat," ucap Rachmat Gobel di Jakarta, seperti ditulis Senin (18/5/2015).

Dengan keadaan pasar tradisional yang sedap dipandang, kata dia, pembeli tak akan bermasalah jika harga barang atau pangan yang dijual sedikit lebih mahal. Sebab harga pun ikut menentukan kualitas produk itu.

"Indonesia saja yang banyak jual barang tidak berkualitas, misalnya pakaian bekas. Selain berdampak ke kesehatan, industri garmen kita bisa mati semua," tegas dia.

Rachmat mengakui ada masalah manajemen di seluruh pasar tradisional Indonesia. Sebagai contoh, ada penurunan penjualan produk di Pasar Sukowati, Bali.

Bukan saja tergilas karena kalah persaingan dengan pasar modern, namun kurangnya fasilitas yang tidak mampu dipenuhi pasar tradisional.

"Ada yang bilang, karena di pasar modern disediakan refleksi, parkir dan sebagainya. Sedangkan di Pasar Sukowati tidak ada, sehingga para supir travel tidak membawa turis ke sana. Jadi ini persoalan ada di manajemennya," jelas Rachmat.   

Ambisinya, ingin membangun dan merevitalisasi pasar tradisional di Indonesia dengan fasilitas lengkap serta manajemen apik. "Mau bangun pasar yang ada tempat menyusuinya, cold storage, ada informasi sistemnya. Jadi kalau ada kelebihan stok di pasar satu bisa dikirim ke pasar lain yang tidak punya stok," tegas dia.

Selain itu, Rachmat menambahkan, akan mengatur distribusi barang, membuat manajemen bagus, kebersihan pasar terjaga dengan baik, ada fasilitas untuk mengukur timbangan barang sampai mengevaluasi listrik supaya mencegah kebakaran di pasar tradisional.

"Kami sudah bicara dengan PLN, karena banyak kasus kebakaran karena terjadinya konslet," tandas Mendag. (Fik/Nrm)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya