Menteri Jonan Minta Kenaikan Subsidi Kereta Api

Subsidi angkutan kereta api Jabodetabek, masuk dalam kegiatan prioritas Direktorat Jenderal Perkeretaapian pada tahun depan.

oleh Fiki Ariyanti diperbarui 10 Jun 2015, 20:15 WIB
Diterbitkan 10 Jun 2015, 20:15 WIB
[Bintang] Alasan Orang Pilih Naik Kereta Api Commuter Line
Berbasis rel, perjalanan kereta api commuter line lebih cepat | via: foto.semboyan35.com

Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Perhubungan (Kemenhub) memprediksi jumlah penumpang angkutan kereta api listrik Jabodetabek akan melonjak menjadi 1 juta penumpang per hari pada tahun depan.

Jumlah penumpang kereta api listrik Jabodetabek pada 2009 mencapai 300 ribu orang. Naik menjadi 700 ribu orang dalam sehari pada tahun ini.

Sebagai upaya memberikan pelayanan maksimal kepada masyarakat, Menteri Perhubungan (Menhub), Ignasius Jonan meminta Komisi V DPR merestui usulan kenaikan subsidi kereta api listrik Jabodetabek.

"Dan hari ini jumlah penumpang kereta api listrik Jabodetabek sebanyak 850 ribu orang. Pada tahun depan akan menjadi 1 juta penumpang per hari. Jadi butuh subsidi angkutan kereta listrik Jabodetabek," tutur Jonan dalam Rencana Kerja dan Anggaran Kemenhub 2016 di Gedung DPR, Jakarta, Rabu (10/6/2015).

Subsidi angkutan kereta api Jabodetabek, kata Jonan, masuk dalam kegiatan prioritas Direktorat Jenderal Perkeretaapian pada tahun depan. Subsidi angkutan kereta api sebanyak 8 kegiatan.

Kegiatan prioritas lainnya di 2016, sambung dia, adalah meningkatkan jalur kereta api sepanjang 28,6 kilometer (km), pembangunan jalur kereta api tahap pertama, badan jalur kereta api sepanjang 277,4 km.

Kemudian pembangunan jalur kereta api pemasangan rel dan penyelesaian sepanjang 109,6 km dan pengadaan material rel sepanjang 1.530 km dan wesel 558 km.  

Direktur Jenderal Perkeretaapian Kemenhub, Hermanto Dwi Atmoko menambahkan, subsidi KA Jabodetabek 2016 diperkirakan lebih tinggi dibanding tahun ini.

"PSO KA Jabodetabek saja tahun lalu Rp 900 miliar, lalu diprediksi naik menjadi Rp 1 triliun di 2015 dan tahun depan pasti naik. Tapi belum tahu naiknya berapa," kata dia.(Fik/Nrm)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya