Liputan6.com, Jakarta - Perum Bulog akan melakukan operasi pasar daging agar masyarakat dapat menikmati daging dengan harga normal saat Ramadan dan Lebaran.
Direktur Utama Perum Bulog, Djarot Kusumayakti mengatakan, operasi pasar daging akan dilakukan minggu depan, dengan begitu akan membantu meringankan beban masyarakat yang ingin menikmati daging sebagai santapan saat puasa dan Lebaran. Lantaran, operasi pasar akan membuat harga daging stabil.
Baca Juga
"Mulai minggu depan kami operasi pasar daging bisa mengurangi beban saudara kita yang ingin memasak daging," kata Djarot, di Kantor Kementerian Korndinator Bidang Perekonomian, Jakarta, Jumat (19/6/2016).
Advertisement
Djarot menuturkan, Bulog akan memasok daging 15 ton per hari pada titik yang telah ditetapkan melalui operasi pasar. Untuk memasok 15 ton per hari Bulog telah mempersiapkan 200 ton daging.
"Per hari minimal 15 ton. Untuk tahap awal kami siapkan 200 ton, kedua 300 ton bahkan kalau kurang kami siapkan 1.000 ton," kata Djarot.
Djarot menyatakan, saat ini stok daging tidak berkurang, namun ada pedagang yang melakukan permainan pasokan daging sehingga terjadi kelangkaan dan memicu kenaikan harga. "Stok sebenarnya cukup yang ada hanya distorsi pedagangan karena itu kami akan masuk ke sana melalui pasar ritel," ujar Djarot.
Sebelumnya Kementerian Perdagangan (Kemendag) telah memberikan izin kepada puluhan perusahaan penggemukan, importir sampai Perum Bulog untuk mengimpor sapi bakalan, sapi siap potong serta daging potongan (secondary cut). Upaya ini dilakukan untuk mengamankan pasokan daging saat puasa dan Lebaran.
Direktur Jenderal (Dirjen) Perdagangan Luar Negeri Kemendag, Partogi Pangaribuan mengungkapkan, izin impor sapi yang diberikan untuk kebutuhan kuartal I 2015 sebanyak 100 ribu ekor sapi bakalan.
"Sedangkan di kuartal II, kita keluarkan izin impor sapi bakalan 250 ribu ekor. Itu sudah memasukkan perhitungan kebutuhan Ramadhan dan Lebaran. Realisasinya 150 ribu atau sudah 60 persen," ujar dia.
Izin impor, kata Partogi diberikan untuk memasok 29 ribu ekor sapi siap potong dan 1.000 daging potongan kepada Perum Bulog. Dia mengaku, impor sapi dan daging tersebut sebagian besar berasal dari Australia.
"Izin impor untuk sapi bakalan diberikan ke 43 feed lotter (perusahaan penggemukan). Sedangkan sapi siap potong kepada 26 importir. Saya rasa jumlah ini cukup untuk puasa dan lebaran, yang penting mereka tertib," terangnya. (Pew/Ahm)