Sering Terjadi Demonstrasi, Batam Ditinggal Investor Asing

Akibat besarnya intensitas aksi unjuk rasa buruh yang terjadi Batam, sejumlah investor asing pun telah memutuskan untuk menarik investasi.

oleh Septian Deny diperbarui 03 Jul 2015, 18:58 WIB
Diterbitkan 03 Jul 2015, 18:58 WIB
Ilustrasi Investasi
Ilustrasi Investasi (Liputan6.com/Johan Fatzry)

Liputan6.com, Jakarta - Badan Koordinator Penanaman Modal (BKPM) akan menggelar pertemuan dengan Pemerintah Kota Batam, BKPM BP Batam, pihak kepolisian, pengusaha dan pihak terkait guna menindaklanjuti keluhan investor soal maraknya aksi demo buruh di Batam.

Kepala BKPM Franki Sibarani mengatakan, hal ini sebagai tindak lanjut dari instruksi Presiden Joko Widodo (Jokowi) setelah melakukan kunjungan langsung ke kota tersebut beberapa waktu lalu.

"Presiden meminta saya untuk melakukan hal-hal yang perlu di koordinasikan. Saya berkoordinasi dengan Menko Perekonomian, Kementerian Ketenagakerjaan dan kementerian terkait," ujarnya di Kantor BKPM, Jakarta, Jumat (3/7/2015).

Dia menjelaskan, akibat besarnya intensitas aksi unjuk rasa buruh yang terjadi Batam, sejumlah investor asing pun telah memutuskan untuk menarik investasinya dari pulau yang masuk dalam provinsi Kepulauan Riau ini.

"Di Batam itu demo yang terus menerus, sehingga PMA itu keluar. Sejauh ini sudah ada beberapa perusahaan, jumlahnya saya tidak ingat. Tapi ada seperti Siemens," lanjutnya.

Franky mengungkapkan, demonstrasi ini sebenarnya dengan intensitas yang sering ini sebenarnya sudah terjadi sejak lama. Namun belum ada penyelesainya hingga saat ini. Oleh sebab itu, BKPM mencoba memfasilitasi penyelesaian dari masalah ini.

"Ini saya rasa sudah cukup lama. Selain itu juga soal kenaikan upah yang langsung tinggi," tandasnya. (Dny/Gdn)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya