8 Fakta Gagal Bayar Puerto Rico

Presiden Amerika Serikat Barack Obama memilih untuk tidak menyelamatkan Puerto Rico.

oleh Arthur Gideon diperbarui 04 Agu 2015, 13:40 WIB
Diterbitkan 04 Agu 2015, 13:40 WIB
Pengunjuk rasa di Puerto Rico.
Pengunjuk rasa di Puerto Rico (Foto: Reuters)

Liputan6.com, New York - Puerto Rico mendapat julukan baru yaitu kutukan Yunani di Amerika. Pasalnya, pulau yang bernaung di bawah persemakmuran Amerika Serikat ini telah gagal bayar utang untuk pertama kalinya pada Senin (3/8/2015) kemarin.

Namun sebenarnya nasib Puerto Rico tidak seberat Yunani. Utang yang dimiliki oleh Puerto Rico tidak sebesar Yunani. Selain itu, pulau tersebut juga telah menjalankan berbagai langkah pengendalian moneter dan fiskal sebagai langkah untuk bisa membayar utangnya.

Mengutip CNN Money, Selasa (4/8/2015), berikut 8 fakta mengenai gagal bayar Puerto Rico:

1. Puerto Rico telah dinyatakan gagal bayar karena hanya bisa menyelesaikan kewajiban pembayaran utang US$ 628 ribu dari total yang harus dibayarkan sebesar US$ 58 juta kepada Public Finance Corporation (PFC). Ini adalah gagal bayar pertama Puerto Rico dalam sejarah.

2. Secara total, Puerto Rico memiliki utang US$ 70 miliar kepada beberapa kreditor. Gubernur Puerto Rico Alejandro Garcia Padilla mengatakan, mereka tidak bisa melunasi semua hutang-hutang tersebut. Menurutnya, ekonomi Puerto Rico sedang dalam proses perlambatan dan menuju kemandekan.

3. Pemerintah Puerto Rico masuk dalam krisis utang karena pengeluaran pemerintah melebihi dari pendapatan selama bertahun-tahun. Jika digambarkan, utang yang dimiliki oleh Puerto Rico hampir sama banyak dengan utang yang dimiliki oleh negara bagian New York yang berpenduduk 8,4 juta jiwa, namun jumlah penduduk di pulau tersebut tak lebih dari negara bagian Connecticut yang berpenduduk 3,5 juta jiwa.

4. Ekonomi Puerto Rico sedang sangat tertekan. Angka pengangguran di pulau tersebut mencapai 12 persen, lebih dari dua kali lipat dibanding dengan Amerika yang ada di angka 5,3 persen.

5. Terjadi eksodus besar-besaran di Puerto Rico. Banyak masyarakat lebih memilih untuk meninggalkan pulau menuju ke Amerika Serikat untuk bisa mendapatkan pekerjaan dan kehidupan yang layak.

6. Presiden Amerika Serikat Barack Obama memilih untuk tidak menyelamatkan Puerto Rico.

7. Selain mengalami kekeringan likuditas di sektor ekonomi, Puerto Rico juga sedang mengalami kekeringan secara riil karena pasokan air di pulau tersebut dikurangi oleh pemerintah. Hal tersebut merupakan bagian dari program penjatahan air oleh pemerintah.

8. Gagal bayar Puerto Rico bisa menjadi pemicu terjadinya aksi jual obligasi di Amerika. Sebagian besar obligasi yang dijual oleh Puerto Rico dibuat turunannya di Amerika Sehingga jika terjadi gagal bayar maka banyak orang Amerika akan terpengaruh. (Gdn/Ndw)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya