Liputan6.com, New York - Harga emas anjlok pada penutupan perdagangan hari Kamis (Jumat pagi WIB) tertekan penguatan pasar saham Amerika Serikat (AS) dan cerahnya data ekonomi AS serta penguatan dolar AS menumpulkan minat pedagang terhadap emas.
Dilansir dari Wall Street Journal, Jumat (28/8/2015), harga emas untuk pengiriman Desember, kontrak paling aktif diperdagangkan, turun US$ 2 atau 0,2 persen menjadi US$ 1.122,6 per ounce di divisi Comex New York Mercantile Exchange.
Baca Juga
Sebuah reli saham AS dipicu oleh data ekonomi cerah menekan harga emas selama empat hari berturut-turut karena investor meninjau kembali harapan mereka mengenai suku bunga acuan yang lebih tinggi.
Advertisement
Harga emas telah berada di bawah tekanan dalam beberapa bulan terakhir karena beberapa investor bertaruh bahwa peningkatan suku bunga AS akan mendorong harga lebih rendah. Logam mulia tidak membayar bunga atau dividen dan hal ini membuat investor menjauh dari emas.
Ekonomi AS tumbuh 3,7 persen pada kuartal II 2015, atau lebih tinggi dari perkiraan 3,3 persen. Pasar saham AS menguat menanggapi data ekonomi AS, dengan indeks S&P 500 naik lebih dari 2 persen.
Ke depan, beberapa analis memperkirakan bahwa ketidakpastian pasar akan datang untuk mengangkat harga emas karena ketidakpastian akan membuat investor kembali menjual seluruh aset lainnya. (Ndw/Gdn)