Menteri Basuki Ancam Batalkan Pinjaman China untuk Tol Ini

Pembiayaan pembangunan seksi V Rp 848,5 miliar berasal dari dana APBN dan pinjaman dari pemerintah China untuk proyek tol di Kalimantan.

oleh Zulfi Suhendra diperbarui 23 Sep 2015, 16:24 WIB
Diterbitkan 23 Sep 2015, 16:24 WIB
Basuki Hadimuljono
Menteri PU dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Pekerjaan Umum Perumahan Rakyat, Basuki Hadimuljono meminta proyek tol Balikpapan-Samarinda seksi V segera dikerjakan. Basuki bakal mengancam membatalkan pinjaman China jika proyek ini tak segera dieksekusi.

Seksi V tol yang menghubungkan KM 13 Balikpapan dan Bandara Sepinggan ini dibiayai dari pinjaman China dan juga APBN. Basuki mengatakan, jika pinjaman tersebut ‎tak segera cair, maka pemerintah bakal membatalkan rencana pinjaman tersebut.‎

"Untuk penyelesaian loan agreement tak boleh lebih dari 3 bulan. Kalau tidak saya akan cancel loan ini, saya serius. Saya coba koordinasi dengan menteri BUMN untuk menyegerakan ini. Jangan sampai loan agreement menjadi kendala," tegas Basuki di kantornya, Jalan Pattimura, Jakarta, Rabu (23/9/2015).

Pembiayaan pembangunan seksi V sebesar Rp 848,5 miliar berasal dari dana APBN dan pinjaman dari pemerintah China. Dalam kesempatan itu juga Basuki menambahkan, selagi menunggu loan agreement selesai, pihak kontraktor yang ditugaskan pemerintah harus segera melakukan persiapan pembangunan jalan tol.

Kontraktor yang mendapatkan penugasan pemerintah adalah joint operation antara Beijing Urban Construction Group Ltd bekerjasama dengan BUMN PT Wijaya Karya Persero dan PT Pembangunan Perumahan Persero. ‎

"Saya minta dengan sangat setelah ini, walaupun masih mau menyelesaikan loan agreement saya minta untuk segera mempersiapkan di lapangan. Karena dalam 1 bulan presiden akan mengunjungi dan mengecek pekerjaan di lapangan. Oktober mungkin. Pak Presiden akan ke Kaltim, saya menyamapiakan ada dua jembatan Pulau Balang dan jalan tol ini. Sekali lagi tim untuk segera kerja, tak harus menunggu sampai loan agreement," kata Basuki. (Zul/Ahm)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya