Mendag Lembong dan Rusdi Kirana Blusukan ke Pasar di Banten

Dua pejabat negara blusukan ke pasar tradisional sekaligus menyerahkan bantuan hewan kurban ke Pemerintah Kabupaten Lebak

oleh Yandhi Deslatama diperbarui 24 Sep 2015, 19:40 WIB
Diterbitkan 24 Sep 2015, 19:40 WIB
20150911-Menteri Perdagangan Thomas Lembong-Jakarta
Menteri Perdagangan Thomas Lembong (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Lebak - Momentum Hari Raya Idul Adha dimanfaatkan dua pejabat negara blusukan ke pasar tradisional sekaligus menyerahkan bantuan hewan kurban ke Pemerintah Kabupaten Lebak. Pejabat tersebut adalah Menteri Perdagangan (Mendag) Thomas Lembong dan Anggota Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) Rusdi Kirana.

Sang menteri dan Rusdi Kirana hadir bersama rombongan yang di dampingi Bupati Lebak, Iti Octavia Jayabaya serta Ketua KADIN Banten, Mulyadi Jayabaya mengunjungi sejumlah pasar di Kecamatan Curugbitung, Kecamatan Maja dan Kecamatan Cipanas.

"Pasar rakyat menjadi sarana interaksi masyarakat. Karena di situ terjadi transaksi langsung. Bahkan di beberapa daerah, pasar menjadi ruang publik yang efektif," kata Mendag, Thomas Lembong, saat meninjau Pasar Cipanas, Lebak, Banten, Kamis (24/09/2015).

Pria yang akrab disapa Tom Lembong ini menjelaskan, pasar tradisional jika direvitalisasi akan memberikan manfaat langsung bagi masyarakat, seperti menggeliatkan perekonomian rakyat, memudahkan akses masyarakat ke sumber ekonomi, hingga memperkuat basis ekonomi masyarakat daerah.

Lebih jauh mantan Bankir ini menambahkan, pasar tradisional pun menjadi titik distribusi barang yang strategis dalam mengawal harga dan mengendalikan tekanan inflasi. Pada saat bersamaan, kehadiran pasar rakyat mampu mendorong revitalisasi sosial.

Revitalisasi pasar sendiri akan mencakup perbaikan fisik dan manajemen pasar tradisional agar lebih baik. Kebutuhan anggarannya, kata Tom, diperkirakan menghabiskan dana sekitar Rp 1,2 triliun. Dana tersebut akan digunakan untuk membangun kembali pasar-pasar rakyat, utamanya di wilayah-wilayah tertinggal.

"Program pengembangan pasar tradisional juga akan mempertimbangkan faktor potensi daerah. Misalnya, daerah penghasil buah-buahan akan diarahkan fokus membangun pasar komoditas buah. Dengan cara tersebut, harapannya setiap daerah memiliki keunggulan dan daya saing tersendiri," tegas dia. ((Yandhi/Fik/Zul)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya