Liputan6.com, Singapura - Harga emas masih mengalami tekanan pada perdagangan Selasa (20/10/2015). Hal itu seiring dolar Amerika Serikat (AS) menguat menyusul kekhawatiran bank sentral AS atau The Federal Reserve masih dapat menaikkan suku bunga tahun ini.
Di pasar spot, harga emas turun 0,2 persen menjadi US$ 1.168,40 per ounce. Harga emas melemah 1,2 persen pada perdagangan kemarin.
Harga emas sempat menyentuh level tertinggi dalam 3,5 bulan pada pekan lalu setelah investor bertaruh kalau bank sentral AS tidak akan menaikkan suku bunga di tengah kekhawatiran ekonomi global. Namun reli itu terhenti setelah data ekonomi AS, dan harga emas gagal menembus level resistance US$ 1.200.
Advertisement
"Ada ketidakpastian lebih dalam beberapa hari terakhir tentang waktu kenaikan suku bunga, dan tidak ada yang membantu harga emas. Kami hanya mengambil isyarat dari dolar AS," ujar pelaku pasar seperti dikutip dari laman Reuters, Selasa pekan ini.
Sementara itu, dolar AS cenderung mendekati level tertinggi terhadap mata uang utama lainnya dalam pekan ini. Penguatan dolar AS membuat emas mahal bagi pemegang mata uang lainnya.
"Secara teknikal, harga emas dengan level support US$ 1.168 dan, level berikutnya ke US$ 1.155," kata Analis Teknikal Wang Tao.
Mengutip riset di www.fortisasiafutures.com, harga emas kembali turun pada perdagangan sesi Asia. Investor menunggu pernyataan pimpinan bank sentral Amerika Serikat (AS) Janet Yellen pada Selasa malam waktu setempat, dan mendengarkan indikasi lebih lanjut apakah bank sentral AS atau The Federal Reserve (The Fed) akan menaikan suku bunga sebelum akhir tahun.
Sejumlah pejabat The Fed dijadwalkan berbicara pada pekan ini sebelum Federal Open Market Committee (FOMC) memulai pertemuan pada Oktober yang akan dilaksanakan dua hari pada 28 Oktober.
"Pada chart harian terlihat harga emas masih berpotensi untuk kembali bergerak turun walau masih bergulir di atas pergerakan rata-rata harian 20 dan 50. Stochastic masih berada di area overbought. Resistance dan support berada di level harga US$ 1.182,90-US$ 1.163,50," jelas riset tersebut. (Ahm/Igw)