SKK Migas Ingin Harga Minyak Bangkit Lagi

Liputan6.com, Nusa Dua - Kepala Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) Amien Sunaryadi ingin keterpurukan harga minyak dunia segera berakhir.

Amien mengatakan, perlu disadari industri penghasil energi fosil tersebut selalu mengalami dinamika. Seperti yang terjadi belakangan ini dengan harga minyak yang anjlok.

"Adalah penting untuk menyadari sejak awal bahwa bisnis minyak telah berurusan dengan perubahan dan ketidakpastian," kata Amien dalam '2015 Asia Pacific Conference Oil & Gas and Exhibition (APOGCE)', di Nusa Dua Bali, Selasa (20/10/2015).

Menurut Amien, kondisi tersebut tidak bisa dihindari karena pengaruh meningkatnya pasokan minyak dari produsen yang bukan menjadi anggota Organization of the Petroleum Exporting Countries (OPEC). Padahal, anggota OPEC telah menyepakati pemangkasan pasokan minyak untuk mendongkrak harga.

Selain itu, beberapa masalah geopolitik diduga juga berperan penting dalam perkembangan terakhir. "Kita tidak bisa menghindari peristiwa siklus, ketika harga naik dan turun. Ini adalah sifat dari pasar," tuturnya.

Kemerosotan harga minyak dari level US$ 100 per barel pada kuartal ketiga 2014 turun ke level US$ 45 per barel memberikan catatan tersendiri dalam sejarah perkembangan harga minyak dunia. Pasalnya, selama ini belum pernah terhadi penurunan yang cukup tajam.

"Selama 30 tahun terakhir diamati setidaknya lima episode penurunan harga lebih dari 30 persen," tuturnya.

Amien berharap, harga minyak dunia segera bangkit, agar perekonomian kembali stabil. "Saya percaya bahwa tidak ada yang mencintai krisis, dan karena itu semua orang ingin menyingkirkan krisis. Kita semua berharap penurunan ini tidak akan terlalu lama," pungkasnya. (Pew/Ndw)