Setahun Jokowi-JK, Mentan Klaim Tak Ada Impor Beras

Sampai saat ini Indonesia masih memiliki stok beras 1,7 ton yang berada di Gudang Bulog

oleh Ilyas Istianur Praditya diperbarui 21 Okt 2015, 18:30 WIB
Diterbitkan 21 Okt 2015, 18:30 WIB
20151002-Jokowi Lepas 1.034 Ton Beras Serentak untuk Lima Kota-Jakarta
Presiden Jokowi bersama Menteri BUMN Rini Soemarno dan Dirut Bulog Djarot Kusumayakti meninjau stok beras di Gudang Bulog, Jakarta, Jumat (2/10). Jokowi melepas secara simbolis 1.034 ton beras untuk 5 kota besar di Indonesia. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - Telah 365 hari Presiden RI Joko Widodo bersama dengan Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) memimpin negara ini dengan Kabinet Kerjanya. Meski dihadapkan pada kondisi pelemahan ekonomi, bukan berarti pemerintah tidak ada prestasi yang patut untuk dibanggakan.

Salah satu hal yang patut untuk diapresiasi adalah dalam satu tahun kinerja Jokowi-JK, Indonesia sudah tidak ada lagi impor beras. Dengan demikian, swasembada beras terwujud pada satu tahun masa kepemimpinannya.

"Tidak ada impor ini dikasih jelas selama 1 tahun, stok sekarang relatif sama di Bulog dengan tahun lalu, tahun lalu impor 800 ribu ton, artinya menunjukkan kinerja kita," kata Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman di Makassar, Rabu (21/10/2015).

Apa yang dicapai oleh Menteri Pertanian ini diluar prediksi dari yang ditargetkan Presiden Jokowi yaitu tidak lagi impor beras dalam kurun waktu tiga tahun.

Dikatakan Amran, sampai saat ini Indonesia masih memiliki stok beras 1,7 ton yang berada di Gudang Bulog, dan masih akan ada panen-panen padi hingga akhir tahun, terutama di wilayah Indonesia di bagian utara garis katulistiwa.

Mengapa di bagian utara katulistiwa? Amran menjelaskan saat ini wilayah selatan Indonesia tengah di landa El Nino yang cenderung memberikan efek kekeringan, sehingga petani tidak bisa panen.

"Dari kinerja kami yang mampu kendalikan impor, negara bisa hemat Rp 52 triliun devisa," tegas Amran.

Dengan apa yang sudah dicapai tersebut bukan berarti tidak ada pekerjaan rumah bagi Amran. Mengoptimalkan berbagai lahan di seluruh Indonesia untuk meningkatkan stok beras akan terus dilakukan Amran.

Selain itu meningkatkan produksi jenis pangan lainnya seperti jagung, bawang merah, cabai juga masih menjadi prioritas Amran dalam masa jabatannya hingga 2019. (Yas/Gdn)‎

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya