Australia Ingin Bangun Pabrik Kopi di RI Senilai Rp 135 Miliar

minat investasi ini cukup serius mengingat investor sudah melakukan pemilihan lokasi

oleh Ilyas Istianur Praditya diperbarui 12 Nov 2015, 19:07 WIB
Diterbitkan 12 Nov 2015, 19:07 WIB
20151026-BKPM Luncurkan Layanan Investasi 3 Jam-Jakarta
Sejumlah konsumen menunggu di kantor BKPM, Jakarta, Senin (26/10/2015). Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP) merupakan komitmen pemerintah demi memberikan pelayanan prima dan cepat kepada investor. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Investor Australia menyampaikan minatnya untuk menanamkan modal di sektor pengolahan biji kopi di Indonesia senilai US$ 10 juta atau sekitar Rp 135,9 miliar. Kepala BKPM Franky Sibarani mengatakan, minat tersebut disampaikan melalui perwakilan BKPM di Australia yang saat ini sedang menyelenggarakan kegiatan pemasaran investasi pada 9-12 November 2015.

Menurut Franky, minat investasi ini cukup serius mengingat investor sudah melakukan pemilihan lokasi investasi di Medan mendekati daerah penghasil kopi berkualitas tinggi, seperti Gayo, Aceh dan Toba, Sumatera Utara. Franky mengharapkan minat investasi ini dapat segera ditindaklanjuti melalui pengajuan Izin Prinsip ke BKPM.

“Investor juga menegaskan bahwa investasi ini merupakan tahap awal. Dalam kurun waktu tiga tahun mendatang mereka memproyeksikan perluasan investasi ke wilayah penghasil kopi lainnya, seperti Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat,” ujar Franky dalam keterangan resminya hari ini (12/11/2015).

 


Franky menambahkan dalam kegiatan pemasaran investasi di Australia tersebut, BKPM juga mengidentifikasi adanya minat investasi di sektor hortikultura sebesar US$ 800.000.

Menurutnya, investor tersebut saat ini dalam tahap penjajakan dengan mitra lokalnya. Nilai strategis dari investasi sektor hortikultura ini adalah prooyeksi investor untuk menjadikan Indonesia sebagai basis produksi guna memenuhi kebutuhan pasar sayur-mayur ASEAN.

“Minat investasi di pengolahan kopi dan hortikultura ini menunjukkan besarnya potensi investasi di sektor pertanian. BKPM sendiri menempatkan sektor pertanian sebagai salah satu sektor prioritas investasi yang dipasarkan kepada investor. Sepanjang Januari-September 2015 terdapat minat investasi di sektor pertanian sebesar US$ US$ 1,29 Miliar, di mana US$ 885 juta di antaranya cukup serius dan diharapkan segera masuk dalam tahap pengajuan Izin Prinsip," katanya.

"Sementara itu, realisasi investasi sektor pertanian Januari-September 2015 sebesar Rp 27,8 Triliun, naik 8,2% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya,” jelas Franky.

BKPM sendiri menempatkan Australia sebagai salah negara prioritas tujuan pemasaran investasi. Sepanjang Januari-September 2015, BKPM mengidentifikasi minat investasi dari negara tersebut US$ 1,53 Miliar, di mana US$ 970 juta diantaranya masuk dalam kategori serius dan segera diajukan Izin Prinsipnya. (Yas/Zul)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya