Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) mencatat sumber Energi Baru Terbarukan (EBT) yang dimiliki Indonesia masih melimpah, karena itu tidak perlu takut jika kehabisan sumber minyak dan gas (migas).
Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan Konservasi Energi (EBTKE) Rida Mulyana mengatakan, potensi EBT yang dimiliki Indonesia mencapai 810 gigawatt (GW) dan yang sudah terbukti mencapai 8,78 GW atau hanya 1,1 persen, sedangkan kapasitas listrik dari pembangkit EBT yang sudah terpasang mencapai 53.585 megawatt (MW).
"Ini masa depan kita jangan ditangisi kecilnya pemanfaatan, lihat peluangnya," kata Rida, seperti yang dikutip Senin (16/11/2015).
Baca Juga
Rida menyebutkan, sumber EBT tersebut diantaranya adalah energi air yang berpotensi menjadi penggerak pembangkit listrik tenaga air (PLTA) hingga mencapai 19 ribu MW tetapi baru dimanfaatkan 28 persen atau 5.250 MW.
Panas matahari sebagai sumber energi pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) potensinya berkapasitas 560 GWP, baru dimanfaatkan 0,07 GWP atau 0,013 persen.
Panas bumi potensinya mencapai 29 ribu MW baru dimanfaatkan sebesar 1.440 MW atau hanya 5 persen, energi laut potensinya sebesar 61 ribu MW baru dimanfaatkan 0,28 MW atau 0,0005 persen. Sementara angin potensinya mencapai 107 ribu MW, baru dimanfaatkan 3,61 MW atau 0,0034 persen.
Sedangkan kandungan energi fosil yang dimiliki Indonesia saat ini, minyak bumi cadangannya mencapai 3,6 miliar barel, produksinya 288 juta barel diperkirakan habis 13 tahun ke depan.
Advertisement
Gas bumi cadangan terbukti 100,3 triliun kaki kubik (TSCF), produksinya mencapai 2,97 TSCF diperkirakanakan habis 34 tahun ke depan.
Menurut Rida, dengan besarnya potensi EBT yang dimili Indonesia, masyarakat tidak perlu khawatir, jika Indonesia kehabisan migas.
"Kalau dijumlahkan semua (potensi EBT) 810 ribu MW. Masih banyak peluang ke depan, jadi jangan takut kalau minyak habis gas habis," pungkasnya. (Pew/Ndw)