Pertamina Klaim Ada Perbaikan pada Rantai Pasok BBM

ISC terus melakukan perbaikan guna memastikan ketahanan pasokan BBM dan optimasi-optimasi rantai pasok hilir agar berjalan dengan baik.

oleh Pebrianto Eko Wicaksono diperbarui 25 Nov 2015, 12:14 WIB
Diterbitkan 25 Nov 2015, 12:14 WIB
20151008-Solar turun-Jakarta
Petugas mengisi BBM jenis solar di SPBU kawasan Kuningan, Jakarta, Kamis (8/10/2015). Pemerintah menurunkan harga solar dari Rp 6.900/liter menjadi Rp.6.700/liter. Harga baru itu akan berlaku mulai Jumat, 9 Oktober mendatang. (Liputan6.com/Angga

Liputan6.com, Jakarta PT Pertamina (Persero) menyatakan terjadi perbaikan rantai pasok bahan bakar minyak (BBM) dan minyak mentah melalui transformasi Integrated Supply Chain (ISC) dari Pertamina Energy Trading Limited (Petral).

Vice President Corporate Communication Pertamina Wianda Pusponegoro mengatakan ISC terus melakukan perbaikan guna memastikan ketahanan pasokan BBM dan optimasi-optimasi rantai pasok hilir berjalan dengan baik.  

"Transformasi juga ditujukan terciptanya best practices proses pengadaan mulai dari perencanaan hingga dihasilkannya hasil terbaik melalui proses yang transparan," kata Wianda di Jakarta, Rabu (25/11/2015).

Menurut Wianda, transformasi yang dilakukan ISC telah menghasilkan perubahan positif. Buktinya, terjadi penghematan hingga pekan terakhir November 2015 ini mencapai US$ 133 juta.


Beberapa langkah nyata yang sudah dilakukan antara lain membuka kesempatan yang sama kepada lebih banyak mitra untuk berkompetisi memberikan penawaran terbaik, menerapkan proses evaluasi tender yang transparan, dan mengurangi biaya dengan penerapan skema pembayaran TT (telegraphic transfer).

"Untuk menjamin transparansi tersebut, ISC Pertamina juga menyajikan keterbukaan informasi pengadaan melalui situs resmi perusahaan," ujar Wianda.

Menteri Kordinator Bidang Kemaritiman Rizal Ramli mengaku pesimistis mafia migas dapat diberantas meski Pertamina Energy Trading Li‎mmited (Petral) sudah tidak berperan dalam pengadaan minyak mentah dan BBM.

Rizal mengungkapkan ketidakyakinan ini karena melihat lembaga pengganti yang memegang peran Petral, yaitu Integrated Supply Chain (ISC), dioperatori orang yang sama. "Saya enggak begitu yakin, orang-orangnya masih sama saja," ucap Rizal‎.‎ (Pew/Nrm)**

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya