Begini Persiapan SMI untuk Berubah Jadi Bank Infrastruktur

BUMN di bawah Kementerian Keuangan ini membidik proyek-proyek infrastruktur yang membutuhkan pendanaan.

oleh Fiki Ariyanti diperbarui 10 Des 2015, 10:24 WIB
Diterbitkan 10 Des 2015, 10:24 WIB
20151208-Derasnya Proyek Infrastruktur Jalan, Pesanan Baja Meningkat
Pekerja tengah menyelesaikan proyek jalan tol Tanjung Priok, Jakarta, Selasa (8/12). Sementara untuk tahun ini, realisasi kebutuhan baja diperkirakan hanya mencapai 14 juta ton. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Nusa Dua - PT Sarana Multi Infrastruktur (SMI) semakin memantapkan diri untuk menjadi Lembaga Pembiayaan Pembangunan Indonesia (LPPI) atau yang dikenal bank infrastruktur pada 2016. Badan Usaha Milik Negara (BUMN) di bawah Kementerian Keuangan ini membidik proyek-proyek infrastruktur yang membutuhkan pendanaan.

Direktur Utama PT SMI, Emma Sri Martini mengungkapkan, berbagai penguatan tengah dilakukan perseroan sebagai langkah persiapan transformasi ke LPPI. Penguatan tersebut didukung Kementerian Keuangan dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

Penguatan dimulai dari guyuran Penyertaan Modal Negara (PMN) di APBN 2015 sebesar Rp 2 triliun, suntikan modal Rp 18,3 triliun di APBN-P 2015 yang merupakan pengalihan aset dari Pusat Investasi Pemerintah (PIP). Perusahaan juga mengerek kapasitas permodalan dengan menerbitkan surat utang yakni corporate bond pada 2014, dan Medium Term Notes (MTN) di akhir tahun ini.

"Kami berencana mengantongi fasilitas pinjaman dalam denominasi dolar AS dari perbankan, bekerjasama dengan lembaga-lembaga multilateral dan bilateral, serta pengelola dana pensiun dan institusi lain di 2016," ucap Emma di Nusa Dua, Bali, Kamis (10/12/2015).


Sementara OJK, sambungnya, berperan penting dalam pemberian izin perluasan sektor infrastruktur yang dapat dibantu PT SMI. Meliputi, efisiensi energi, pengadaan rolling stock kereta api, dan sektor infrastruktur sosial seperti sekolah, rumah sakit, fasilitas pariwisata, pasar, serta lembaga pemasyarakatan.

"Kami juga akan membantu sektor infrastruktur industri, sektor pertanian, maritim, dan sektor strategis lainnya yang ditetapkan pemerintah. Sebab sektor ini cukup vital dalam mendukung ketahanan energi dan pangan, mendorong pertumbuhan ekonomi dan integrasi konektivitas yang lebih baik," terangnya.

Saat ini, Emma mengaku, antar kementerian tengah menjalankan proses harmonisasi transformasi PT SMI menjadi LPPI. Bahkan Rancangan Undang-undang (RUU) LPPI dijadwalkan masuk dalam Program Legislasi Nasional (Prolegnas) 2016.

"Dengan dukungan DPR, pemerintah, OJK dan lainnya, LPPI diharapkan dapat beroperasi pada 2017 sehingga percepatan pembangunan infrastruktur di Indonesia dapat berperan optimal," tegasnya.

Sekadar informasi, hingga November 2015, total pembiayaan PT SMI sekitar Rp 10,3 triliun dengan total nilai proyek sebesar Rp 87,7 triliun. Melihat realisasinya, pendanaan yang dikucurkan perusahaan mampu menciptakan multiplier effect sebesar 8,4 kali. (Fik/Nrm) 

** Ingin berbagi informasi dari dan untuk kita di Citizen6? Caranya bisa dibaca di sini
**Ingin berdiskusi tentang topik-topik menarik lainnya, yuk berbagi di Forum Liputan6

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya