Jawa Timur Surplus Pasokan Listrik

Pembangkit listrik di Probolinggo, Tuban, Gresik dan Pacitan memasok listrik di Jawa Timur.

oleh Pebrianto Eko Wicaksono diperbarui 27 Mar 2016, 20:00 WIB
Diterbitkan 27 Mar 2016, 20:00 WIB
20160226-Jaringan-Ilegal-di-Tiang-Listrik-Jakarta-IA
Pekerja mengecek instalasi kabel di tiang listrik milik PLN, Jakarta, Jumat (26/2). PLN menjaga mutu keandalan penyaluran tenaga listrik, memenuhi ketentuan keselamatan ketenagalistrikan, dan estetika tata kota Jakarta. (Liputan6.com/Immanuel Antonius)

Liputan6.com, Surabaya - PT PLN (Persero)  berupaya meningkatkan pelayanan dan pasokan listrik di Jawa Timur (Jatim). Lantaran sebagai salah satu kawasan industri yang terus berkembang, ketersediaaan energi listrik yang handal di wilayah tersebut menjadi suatu keharusan untuk memberi jaminan kepada pelaku industri dan bisnis.

Manager Senior Public Relations, Agung Murdifi mengatakan, saat ini ketersediaan listrik di Jawa Timur (Jatim) mengalami kelebihan daya pasok hingga 2.600 Mega Watt (MW). Daya listrik harian yang dimiliki Jatim sebesar 8.600 MW sedangkan beban puncak harian Jatim sebesar 6.000 MW.

"Artinya, Jawa Timur mengalami surplus lebih dari 2.000 MW, bila ada pembangkit bermasalah pasokan itu nantinya bisa menggantikan," kata Agung, di Jakarta, Minggu (27/3/2016).

Agung mengatakan, sumber listrik di Jatim dipasok dari pembangkit listrik di sejumlah tempat antara lain Probolinggo, Tuban, Gresik, dan Pacitan.‎ Dengan adanya pasokan listrik yang berlebih tersebut, diharapkan bisa membuka peluang bagi industri.

"Jawa Timur diharapkan bisa menjadi katalisator pembangunan ekonomi di daerah lain, hal ini diharapkan bisa menjadi angin segar bagi para pelaku industri dan bisnis yang ingin berinvestasi di Jatim, karena ketersediaan pasokan listrik Jatim yang mencukupi bahkan mengalami surplus atau kelebihan pasokan daya," tambah Agung.

Tidak hanya bagi pelaku bisnis dan industri, ketersediaan energi listrik ini tentu juga diperuntukkan bagi pelanggan rumah tangga.
‎

Saat ini total pelanggan rumah tangga di Jatim mencapai 9.228.699 pelanggan, jumlah ini cukup besar, namun melihat kondisi kelistrikan Jatim saat ini, PLN optimistis bisa memberikan pelayanan terbaik bagi para pelanggan.

"Kami harapkan dengan pasokan listrik yang kami miliki bisa memenuhi permintaan para pelanggan baru," tutur  Agung.

Agung  menambahkan, peningkatan infrastruktur kelistrikan dan layanan listrik bagi setiap pelanggan adalah mutlak dilakukan. Hal ini sesuai dengan cita-cita Pemerintah melalui Program 35.000 MW yang saat ini tengah digarap oleh PLN. ‎

Sejalan dengan program tersebut, PLN juga berhasil menyelesaikan pengerjaan gardu Induk (GI) Sambikerep berkapasitas 2x 60 MVA, GI Sidoarjo 1x 60 MVA dan up rating GI Bulu Kandang dari 30 MVA menjadi 60 MVA.

"Keberhasilan tersebut sekaligus menjawab tantangan untuk peningkatan infrastruktur kelistrikan Tanah Air, khususnya wilayah Jatim. Tentunya pembangunan infrastruktur kelistrikan Jatim, tidak hanya berhenti di sana, kami saat ini juga tengah mempersiapkan sejumlah Gardu Induk, tower transmisi dan pembangkit tambahan yang direncanakan akan segera masuk sistem kelistrikan pada tahun 2016 ini," ujar Agung.

Sejumlah pembangkit yang tengah digarap saat ini dan direncanakan untuk segera masuk sistem Jawa Timur dan Bali yakni Pembangkit Listrik Tenaga Uap PLTU Tanjung awar-awar unit II berkapasitas sebesar 350 MW, dengan target 30 Juni 2016.

PLTGU Grati Peaker kapasitas 450 MW yang ditargetkan selesai pada akhir 2017 dan PLTU Adipala 1x660 MW yang diproyeksikan akan selesai pada 31 Agustus 2016. (Pew/Ahm)

‎
    

Tag Terkait

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya