Liputan6.com, Jakarta - Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia menobatkan Dato' Sri Tahir sebagai Ketua Kadin Komite Tiongkok (KIKT). Komite bilateral ini sendiri akan bekerja di bawah koordinasi Kadin bidang hubungan internasional.
Kehadiran KIKT untuk menyelaraskan tujuan pemerintah Indonesia dan Tiongkok untuk merealisasikan perdagangan bilateral mencapai US$ 150 miliar atau sekitar Rp 1.975 triliun (asumsi kurs Rp 13.127 per dolar Amerika Serikat) pada 2020.
‎
Baca Juga
Wakil Ketua Umum Kadin bidang Hubungan Internasional Shinta Widjaja Kamdani mengatakan, komite bilateral merupakan bagian yang bertanggungjawab atas pengembangan ekonomi dengan negara tertentu.
Advertisement
Dia mengatakan, dengan ada KIKT memperbanyak mitra pemerintah untuk pengembangan kerja sama ekonomi.
Baca Juga
"KIKT merupakan komite bilateral pertama yang sudah ditetapkan di bawah koordinasi Kadin bidang Hubungan Internasional. Dengan adanya KIKT, diharapkan KADIN dapat memperkaya fungsinya sebagai mitra pemerintah dan membantu dalam hal memaksimalisasi pengembangan kerjasama ekonomi antara Indonesia dan Tiongkok," kata dia dalam keterangan pers, Jakarta, Jumat (15/4/2016).
Pihaknya menambahkan, dengan ada KIKTÂ akan dibentuk komite bilateral lain untuk pengembangan kerjasama internasional.
"Akan ada komite-komite bilateral lain yang akan dibentuk seperti komite bilateral dengan negara- negara tetangga dan kawasan lainnya," ujar dia.
Data Kementerian Perdagangan (Kemendag) menyebutkan total perdagangan antara Indonesia-Tiongkok pada 2014 mencapai US$ 48,2 miliar, sementara pada 2015 menurun di angka US$ 44,4 miliar. (Amd/Ahm)