Baru 50 Persen, Turis Asing yang Manfaatkan Fasilitas Bebas Visa

Rizal mengatakan, fasilitas bebas visa yang diberikan kepada 169 negara baru terasa manfaatnya pada sektor bisnis

oleh Septian Deny diperbarui 25 Apr 2016, 16:46 WIB
Diterbitkan 25 Apr 2016, 16:46 WIB
Ilustrasi visa paspor
Ilustrasi visa paspor. (auroratravel.asia)

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Sumber Daya, Rizal Ramli, menyatakan sejak awal tahun hingga April, jumlah warga negara asing yang masuk ke Indonesia melalui Bandara Soekarno-Hatta mencapai 500 ribu orang.

Namun sayangnya, dari jumlah tersebut hanya sekitar 50 persen yang memanfaatkan fasilitas bebas visa kunjungan. Hal ini salah satunya disebabkan kurangnya sosialisasi dari pihak terkait soal adanya fasilitas tersebut.

"Sebagai laporan, total Januari-April, yang masuk orang asing ke sini 502.669 orang. Yang bebas visa 268.715 orang," ujar dia di Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten, Senin (25/4/2016).

Rizal mengatakan fasilitas bebas visa yang diberikan kepada 169 negara baru terasa manfaatnya pada sektor bisnis. Dia mencontohkan saat ini negara yang melakukan kunjungan bisnis ke Indonesia membawa lebih banyak delegasinya jika dibandingkan dengan sewaktu kebijakan ini belum diterapkan.

"Di kalangan bisnis dampaknya lebih cepat. Saya berikan contoh, dua bulan lalu ada delegasi Jepang ke Indonesia. Biasanya maksimum (membawa) 300 orang. Tapi begitu tahu bebas visa yang masuk 1.300 orang. Delegasi Belgia yang biasanya 100 orang kemarin lebih dari 350 orang. Ini (bebas visa) juga akan meningkatkan kerja sama bisnis dengan negara bebas visa," kata dia.

Meski demikian, Rizal menyatakan tujuan utama adanya fasilitas bebas visa ini adalah mendorong lebih banyak turis asing masuk ke Indonesia. Oleh sebab itu, dia berharap seluruh pihak terkait seperti Imigrasi, Kementerian Perhubungan, Kementerian Luar Negeri, Kementerian Pariwisata, dan pengelola bandara lebih gencar melakukan sosialisasi fasilitas ini.

"Jadi kami minta teman-teman untuk sosialisasikan, supaya orang senang masuk Indonesia," kata dia.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya