Liputan6.com, Jakarta - Setelah bertemu dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi), pejabat lembaga pemeirngkat internasional Standard & Poor's (S&P) mendatangi kantor Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Darmin Nasution. kedatangan pejabat S&P ini dalam rangka evaluasi peringkat investasi Indonesia yang saat ini berada di peringkat BB+ dengan outlook positif.
Delegasi S&P dipimpin oleh Director Sovereign & International Public Finance Ratings Kyran Curry bertandang ke kantor Kemenko Bidang Perekonomian di lapangan Banteng, Jakarta, pukul 13.00 WIB. Curry disambut langsung Menko Perekonomian, Darmin untuk menggelar rapat bersama.
Rapat berlangsung 1,5 jam, Curry bersama pejabat S&P lainnya keluar sekitar pukul 14.30 WIB. Beruntung, dia bersedia meladeni pertanyaan para awak media yang sudah menunggunya. Dia mengapresiasi kejujuran dari informasi dan data yang disampaikan pemerintah Indonesia, termasuk Darmin Nasution dalam menjawab pertanyaan S&P.
Baca Juga
"Kami sangat senang dari penjelasan pemerintah Indonesia selama kami berada di sini. Kami sudah bertemu dengan beberapa pejabat penting untuk mendapatkan informasi dan review. Itu saja yang bisa saya sampaikan, tapi soal lain kami akan memberi statement pekan depan," ujar Curry.
Berdasarkan penjelasan dan menjanjikan banyak perbaikan dari pemerintah Indonesia, Curry mengaku, kenaikan peringkat dari positif menjadi layak investasi (investment grade) bukan hal yang mustahil bagi Negara ini. Namun S&P akan melakukan review terhadap hasil kunjungan ini.
"It's possible, ada kemungkinan untuk menaikkan peringkat lebih tinggi. Tapi kami masih memeriksa lagi kemungkinan itu, dan melihat data kembali. Setelah itu baru bisa menyampaikan pernyataan resmi," Curry menjelaskan.
Dia memastikan, pengumuman resmi peringkat Indonesia akan dilakukan Juni 2016. "Most likely, bulan depan. Nanti bagian dari review annual bulanan di akhir Mei 2016," tegas Curry.Â