Selain Lion Air, Ini Daftar Pengurangan Frekuensi di 4 Maskapai‎

Maskapai penerbangan yang mengurangi frekuensi penerbangan ternyata tidak hanya Lion Air.

oleh Ilyas Istianur Praditya diperbarui 25 Mei 2016, 18:11 WIB
Diterbitkan 25 Mei 2016, 18:11 WIB
20160222-Maret, Bandara Pondok Cabe Mulai Beroperasi-Tangerang
Sejumlah pesawat terbang terparkir di Bandara Pondok Cabe di Pamulang, Tangerang Selatan, Senin (22/2). Maret mendatang, maskapai Garuda Indonesia akan membuka penerbangan dari bandara milik PT Pertamina (persero) ini. (Liputan6.com/Immanuel Antonius)

Liputan6.com, Jakarta - Maskapai penerbangan yang mengurangi frekuensi penerbangan ternyata tidak hanya Lion Air.‎ Empat maskapai penerbangan lain yaitu Garuda Indonesia, Citilink, Sriwijaya Air dan NAM Air juga melakukan hal yang sama.

Berdasarkan data dari Kementerian Perhubungan, Garuda Indonesia mengurangi frekuensi penerbangan di 28 rute penerbangan. Beberapa rute tersebut adalah dari Jakarta menuju bengkulu dan juga sebaliknya. Garuda juga mengurangi frekuensi penerbangan untuk rute Surabaya menuju Banjarmasin dan juga sebaliknya.

Untuk Citilink yang merupakan anak perusahaan dari Garuda Indonesia hanya mengurangi frekuensi dari daru rute yaitu Jakarta via Halim Perdanakusuma menuju Padang dan juga sebaliknya dari Padang menuju Halim Perdanakusuma.

Untuk Sriwijaya Air, terdapat 9 rute yang frekuensinya dikurangi. Beberapa rute tersebut adalah dari Jakarta menuju Surabaya dan sebaliknya. Sriwijaya Air juga mengurangi frekuensi untuk rute Jakarta menuju Solo dan sebaliknya dari Solo menuju Jakarta.

Sedangkan Nam Air mengurangi frekuensi penerbangan untuk 11 rute. Beberapa rute yang dikurangi frekuensinya adalah Jakarta menuju Semarang dan Palembang menuju Pangkal Pinang.

Vice President Garuda Indonesia Benny S Butarbutar mengungkapkan apa yang dilakukan maskapai di awal tahun ini hal yang lumrah. Sepinya penumpang menjadi alasan utama maskapai mengurangi frekuensi penerbangan ini.

"Jadi ini hal yang biasa, seperti kita berdagang saja lah, kalau dagangan kita sepi di suatu tempat, kita bisa dong pindah lokasi dagang, ini biasa dilakukan maskapai saat low season seperti sekarang ini," kata Benny saat berbincang dengan Liputan6.com, Rabu (25/5/2016).

Frekuensi itu untuk sementara akan dialihkan ke beberapa rute yang menurutnya profitable. Bisa saja suatu saat ketika peningkatan perjalanan menggunakan pesawat, beberapa maskapai itu kembali mengajukan izin penambahan rute sesuai yang diinginkan.

Menurut Benny, frekuensi penerbangan yang dikurangi‎ tersebut tentu sudah mendapatkan persetujuan dari Direktorat Jendral Perhubungan Udara, Kementerian Perhubungan.


Catatan:
BDJ: Banjarmasin, CGK: Jakarta, SUB: Surabaya, BDO: Bandung, BKS: Bengkulu, BPN: Balikpapan, JOG: Yogyakarta, MDC Manado, SRG: Semarang, UPG: Makassar, BTH: Banda Aceh, BTJ: Batam, DJP: Jambi, PKU Pekanbaru, KDI: Kendari, KNO: Medan, PDG: Padang, PGK: Pangkal Pinang, PLM: Palembang, PLW: Palu, PNK: Pontianak, SOC: Solo, SRG: Semarang, LOP: Lombok.

Garuda Indonesia

Dikutip Liputan6.com dari data Kementerian Perhubungan, berikut daftar rute yang dikurangi penerbangannya oleh Garuda Indonesia, Citilink, Sriwijaya Air dan NAM Air:

1. Garuda Indonesia
Pengurangan rute Garuda Indonesia 1.
Pengurangan Frekuensi Garuda Indonesia 2.
Pengurangan Frekuensi Garuda Indonesia 3.

Citilink

2. Citilink

Pengurangan Frekuensi Citilink.

Sriwijaya Air

3. Sriwijaya Air

Pengurangan Frekuensi Sriwijaya Air 1.

Pengurangan Frekuensi Sriwijaya Air 2.

NAM Air

4. NAM Air

Pengurangan Frekuensi NAM Air.

 

Lion Air

5. Lion Air
Penundaan Penerbangan PT Lion Mentari Airlines 1. (Istimewa)

Penundaan Penerbangan PT Lion Mentari Airlines 2.

Penundaan Penerbangan PT Lion Mentari Airlines 3.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya