Gubernur Kaltara Curhat ke Menteri Rini Soal Kondisi Listrik

Sebenarnya saat ini PT PLN sudah melakukan berbagai upaya jangka pendek. Namun hal itu tidak memberikan jaminan kepada warga Tarakan.

oleh Ilyas Istianur Praditya diperbarui 11 Jun 2016, 20:00 WIB
Diterbitkan 11 Jun 2016, 20:00 WIB
Pemadaman Listrik di Sulut, Kerugian Ditaksir Capai Rp 120 M
Perhitungan kerugian didasarkan pendapatan domestik regional bruto (PDRB) yang diperkirakan Rp 90 triliun dibagi 365 hari.

Liputan6.com, Jakarta - Gubernur Kalimantan Utara (Kaltara) Irianto Labrie mengunjungi Kementerian BUMN dan bertemu Menteri BUMN Rini Soemarno, beberapa waktu lalu.

Dalam pertemuan itu, Irianto menceritakan perihal kondisi listrik di wilayahnya. Dua hal yang disampaikan, yaitu mahalnya harga listrik dan seringnya pemadaman di Kaltara.

"Selama ini, keluhan masyarakat Tarakan, pembayaran listriknya jauh lebih mahal daripada harga listrik nasional serta byar pet parah sekali," kata Irianto seperti ditulis, Sabtu (11/6/2016).

Dia mengakui, sebenarnya saat ini PT PLN (Persero) sudah melakukan berbagai upaya jangka pendek. Namun hal itu tidak memberikan jaminan kepada warga Tarakan.

"Kita harus meminta kepastian pengelolaan listrik Tarakan harus ada jaminan, harga listrik bisa sama dengan seluruh Indonesia, dan supaya suplai listrik stabil," tegas dia.

Menteri BUMN Rini pun merespons aduan tersebut. Dari penuturan Irianto, Menteri Rini langsung menelpon beberapa pihak untuk mengkonfirmasi langsung informasi darinya.

Saat menelepon pejabat PLN, Rini langsung meminta tarif listrik di Tarakan harus disamakan dengan harga nasional. Begitu juga dengan wilayah Indonesia lainnya.

Perihal jaminan listrik supaya tidak sering padam, Rini mengaku akan berkoordinasi dengan beberapa BUMN untuk membangun beberapa pembangkit di wilayah Kalimantan Utara. (Yas/Nrm)

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya