Liputan6.com, Cikampek - PT Pertamina (Persero) menambah pasokan Bahan Bakar Minyak (BBM) dan elpiji untuk menghadapi momen mudik Idulfitri 1437 H‎ijriah. Tambahan pasokan demi memenuhi kebutuhan masyarakat.
Direktur Pemasaran Pertamina Ahmad Bambang memperkirakan konsumsi Premium selama H-15 hingga H+15 Lebaran naik masing-masing sebesar 15 persen untuk Premium, dari rata-rata normal 71.906 kiloliter (kl) menjadi 82.496 kl.
Puncak tertinggi kenaikan diperkirakan terjadi pada H-4 Lebaran, dengan besaran penyaluran diperkirakan mencapai 50 persen di atas konsumsi normal menjadi 107.859 kl.
Kenaikan signifikan diproyeksikan juga terjadi pada Pertamax, sebesar 17 persen menjadi sekitar 12.000 kl. Kemudian Pertalite akan melonjak 43 persen menjadi 10.200 kl per hari. Bahkan, Pertamax diperkirakan bisa menyentuh 82 persen di atas normal menjadi sekitar 18.500 kl pada H-3 dan Pertalite naik 39 persen di atas DOT atau 14.240 kl pada H-5.
"Untuk konsumsi solar bersubsidi diperkirakan turun 12 persen dari rata-rata harian normal 35.173 kl menjadi 31.118 kl. Penurunan signifikan terjadi karena adanya kebijakan pembatasan kendaraan berbahan bakar Solar saat arus mudik dan balik Lebaran," ujar Bambang di Terminal BBM Cikampek, Jawa Barat, Jumat (24/6/2016).
‎
Bambang pun menjamin ketahanan stok BBM, meski ada kenaikan konsumsi saat mudik hari raya. Ketahanan stok Premium akan mencapai 17 hari, Solar 28 hari, dan Avtur 25 hari. Seiring dengan peningkatan konsumsi Pertamax dan Pertalite, Pertamina menjaga stok Pertamax 25 hari, Pertalite 7 hari, elpiji 17 hari.
Proyeksi kenaikan juga terjadi pada elpiji yang naik 9 persen dari rata-rata harian normal 20.866 Metrik Ton (MT) menjadi 22.622 MT. Pada H-9 sampai H-2 rata-rata konsumsi elpiji diproyeksikan mencapai 13 persen di atas DOT menjadi 23.500 MT.
"Sementara itu, Pertamina terus menjaga stok BBM dan LPG nasional dalam kondisi aman," ujar Bambang.
‎Selain mempersiapkan stok BBM dan elpiji, Pertamina telah membentuk Posko Satuan Tugas (Satgas) untuk pemantauan ketersediaan BBM dan elpiji serta kesiapan pelayanan kepada masyarakat konsumen, baik di Kantor Pusat maupun setiap kantor Region Pertamina.
Advertisement
Adapun, langkah-langkah lainnya yang disiapkan meliputi monitoring stok BBM dan Avtur di Terminal BBM dan Depot Pengisian Pesawat Udara (DPPU) di seluruh Terminal BBM, dengan sistem komputerisasi SIM S&D (Sistem Informasi Management Supply and Distribution), pengoperasian Terminal BBM, SPBU, dan SPBBE sepanjang 24 jam.
Ini khususnya di sepanjang jalur mudik utama, yaitu jalur Pantura, Tengah, dan Selatan Jawa, di Banyuwangi untuk penyeberangan menuju Bali, dan Merak menuju Sumatera.
"Kami berharap semua pelayanan yang disiapkan Pertamina kepada masyarakat dapat berjalan baik dan lancar," tutup Bambang.(Pew/Nrm)