Liputan6.com, Jakarta - PT Pertamina (Persero) memperkirakan dapat menghemat ‎US$ 10 juta per tahun atau sekitar Rp 131,91 miliar (asumsi kurs Rp 13.191 per dolar Amerika Serikat) dengan mengelola minyak mentah pada fasilitas pengolahan minyak/kilang di Singapura milik Royal Dutch Shell.
Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Dwi Soetjipto mentakan, penggunaan kilang luar negeri merupakan bagian dari upaya Pertamina melepas ketergantungan impor Bahan Bakar Minyak/BBM. Karena, Pertamina hanya membeli minyak mentah dari Irak, kemudian diolah sendiri dengan menumpang kilang milik perusahaan lain.
‎"Crude processing deal, Pertamina memanfaatkan crude dari luar negeri," kata ‎Dwi,seperti yang dikutip Kamis (30/6/2016).
Baca Juga
Dwi menuturkan‎, cara tersebut lebih murah ketimbang mengimpor BBM, bahkan Pertamina dapat berhemat US$ 10 juta barel. Selain itu, membuat harga BBM di pasar lebih bersaing, sehingga membuat para penjual menurunkan harga.
"Dengan ada gerakan ini trader menurunkan harga lagi ini, jadi kompetitor peserta tender akan meningkatkan kompetisi," ungkap Dwi.
Senior Vice President Integrated Supply Chain Pertamina Daniel Syahputra Purba ‎melanjutkan, kilang untuk mengelola minyak mentah jenis Basrah tersebut terletak di Singapura, milik Royal Dutch Shell. Kontrak pengelolaan itu selama enam bulan dari Juli hingga Desember.
"Shell. Jadi kita lagi finalisasi kontraknya untuk periode Juli-Desember," ujar Daniel.
Daniel menuturkan, dipilihnya kilang milik Shell mengelola minyak mentah untuk disulap menjadi BBMÂ Pertamina karena dapat menciptakan keuntungan lebih baik. Selain itu letak kilang Shell di Singapura lebih dekat dengan Indonesia.
"Nah di sisi lain memang keunggulan perusahaan yg bisa memberikan keuntungan yang terbaik dari segi suplai produknya karena memang lokasinya dekat dengan Indonesia, jadi itu ada keuntungan di situ dari sisi valuenya sehingga mereka bisa lebih kompetitif," tutur Daniel. (Pew/Ahm)
Advertisement
Â
**Ingin mendapatkan informasi terbaru tentang Ramadan, bisa dibaca di sini.
Ingin meraih untung di investasi apartemen? Simak video berikut ini: