Jelang Akhir Pekan, Wall Street Menguat

Saham AS naik untuk sesi ketiga pada hari Kamis di tengah

oleh Zulfi Suhendra diperbarui 01 Jul 2016, 04:30 WIB
Diterbitkan 01 Jul 2016, 04:30 WIB
Wall Street
(Foto: Reuters)

Liputan6.com, Jakarta - Saham AS naik untuk sesi ketiga pada hari Kamis di tengah memuncaknya harapan untuk kebijakan yang lebih akomodatif dari bank sentral global menyusul keluarnya Inggris dari Uni Eropa pekan lalu.

The S & P 500 SPX, + 1,36% naik 28,09 poin, atau 1,4 persen, menjadi ditutup pada 2,098.86, dengan semua 10 sektor yang lebih tinggi, dipimpin oleh kenaikan 2,2 persen di saham konsumen

Indeks Dow Jones Industrial Average DJIA, naik 235,31 poin, atau 1,3 persen, menjadi berakhir pada 17.929.99, dipimpin oleh 3 persen lonjakan General Electric Co GE, Nasdaq Composite COMP, naik 63,43 poin, atau 1,3 persen menjadi ditutup pada 4.842.67.

Keuntungan adalah kenaikan tiga hari terbaik untuk pengukus pasar saham utama sejak 17 Februari, menurut data Dow Jones. Ketiga indeks berada dekat level mereka perdagangkan menjelang referendum Inggris karena kegelisahan awal atas Brexit mereda.

"Kami mencakar kembali dari kerugian setelah Brexit karena investor menyadari bahwa itu bukan acara batas yang mereka pikir itu," kata James Abate, kepala investasi di Pusat Asset Management LLC dilansir dari Marketwatch, Jumat (1/7/2016).

Pasar didorong oleh laporan yang menunjukkan Bank Sentral Eropa membebani perubahan program pembelian obligasi, sementara "Bank of England juga mengatakan mereka semua," kata Joe Saluzzi, kepala perdagangan ekuitas di Themis Trading.

Bank Sentral Eropa sedang mempertimbangkan mengubah aturan mengenai jenis obligasi yang mereka bia beli sebagai bagian dari paket stimulus di tengah kekhawatiran bahwa mereka bisa kehabisan sekuritas untuk membeli di bawah ketentuan saat ini, menurut Bloomberg News.

Laporan ini diikuti komentar dari Gubernur Mark Carney Bank of England , yang mengindikasikan bank sentral siap untuk lebih melonggarkan kebijakan moneter untuk memerangi perlambatan ekonomi.

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya