Liputan6.com, Jakarta - PT Railink yang merupakan perusahaan patungan dari PT Kereta Api Indonesia (Persero) dan PT Angkasa Pura II (Persero) menargetkan pengoperasian kereta Bandara Soekarno-Hatta pada Mei 2017.
Direktur Utama Railink Heru Kuswantoro mengungkapkan proyek yang dikerjakan ini menjadi satu prestasi bagi perusahaan mengingat dalam pengerjaannya proyek senilai Rp 2,7 triliun ini tanpa melibatkan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).
"Karena tanpa uang negara sepeserpun, tiket kereta Bandara Soetta ini nanti akan dibanderol di kisaran Rp 100 ribu - Rp 150 ribu per orangnya," kata Heru saat berbincang dengan Liputan6.com, Sabtu (9/7/2016).
Heru menuturkan, dengan harga tiket tersebut tidak akan mengambil alih pasar dari moda transportasi lain seperti bus yang selama ini sudah dioperasikan. Railink menargetkan setidaknya para pebisnis yang membutuhkan efisiensi waktu menggunakan kereta ini.
Baca Juga
"Tapi kalau dibandingkan taksi ya jauh, rata-rata kalau dari Sudirman (Jakarta) ke Bandara Soekarno Hatta argonya segitu juga. Tapi kalau gunakan kereta ini bebas macet," ujar dia.
Kereta Bandara Soetta ini akan mulai dari stasiun Manggarai dan akan berakhir di Stasiun Bandara Soekarno Hatta.
Dengan pengalaman mengoperasikan kereta bandara di Kuala Namu, Heru mengaku prospek bisnis kereta Bandara Soetta ini akan menjadi penopang pendapatan tertinggi bagi perusahaan nantinya.
Sampai saat ini, seluruh pendapatan yang didapatkan perusahaan masih didominasi oleh penjualan tiket kereta Bandara Kuala Namu, Medan.
Pengerjaan proyek Kereta Bandara Soetta sendiri sampai saat ini masih dalma tahapan pembangunan jalur rel dan infrastruktur kelistrikan. Namun sampai saat ini pembebasan lahan baru sekitar 75 persen. (Yas/Ahm)
Advertisement
*Ingin mendapatkan informasi terbaru tentang Ramadan, bisa dibaca di sini.