Pertamina Jamin Stok BBM Aman Saat Arus Balik Lebaran

Rata-rata stok BBM lebih dari 20 hari dengan realisasi penyaluran mengalami peningkatan lebih dari 80 persen.

oleh Fiki Ariyanti diperbarui 10 Jul 2016, 21:00 WIB
Diterbitkan 10 Jul 2016, 21:00 WIB
20160609-SPBU-Jakarta-IA
Sejumlah kendaraan saat mengisi BBM di SPBU Veteran, Jakarta, Kamis (9/6). Kegiatan ini untuk memberi pemahaman lebih baik terhadap masyarakat tentang cara kerja mesin dispenser BBM yang benar. (Liputan6.com/Immanuel Antonius)

Liputan6.com, Jakarta - PT Pertamina (Persero) memastikan pasokan bahan bakar minyak (BBM) saat arus balik Lebaran tahun ini berjalan lancar dan aman.

Rata-rata stok BBM lebih dari 20 hari dengan realisasi penyaluran mengalami peningkatan lebih dari 80 persen, bahkan mencapai 100 persen untuk BBM jenis tertentu. 

Berdasarkan pantauan kondisi pasokan dan stok BBM hingga hari ke-19 masa Satgas Lebaran 2016 Pertamina, atau pukul 00.00 WIB pada 10 Juli 2016, dilaporkan kondisi pasokan secara umum berjalan lancar dan aman.

Rata-rata stok BBM berada di atas 20 hari, dengan rincian Premium 20 hari, Biosolar 30 hari, Pertamax 23 hari, Pertalite 13 hari, dan Avtur 23 hari. 

Vice President Corporate Communication Pertamina Wianda Pusponegoro mengatakan, tensi arus balik mulai meningkat yang ditunjukkan adanya kepadatan lalu lintas di beberapa ruas jalan menuju Jawa bagian Barat dan Ibukota, baik dari arah Timur maupun dari Sumatera.

Pertamina, tuturnya, terus meningkatkan kewaspadaan, kendati sejauh ini belum menghadapi kendala berarti. 

"Kami telah melakukan persiapan terbaik untuk menghadapi arus balik. Sejauh ini belum ada kendala berarti dan kami terus meningkatkan kewaspadaan untuk memastikan penyaluran BBM pada arus balik berjalan lancar," ucap Wianda dalam keterangan resminya di Jakarta, Minggu (10/7/2016).

Dari data Pertamina, realisasi penyaluran BBM menunjukkan tren peningkatan sejak H+2 Lebaran. Premium pada periode hari ke-19 Satgas Lebaran 2016, rata-rata mencapai 92 persen dari rata-rata normal sebesar 70.566 Kilo Liter (KL) per hari.

Penyaluran Biosolar pada periode yang sama mencapai 82 persen dari rata-rata normal 35.319 KL per hari, di mana dalam tujuh hari terakhir realisasi penyaluran Solar selalu di bawah 50 persen dari rata-rata normal menyusul tidak beroperasinya angkutan barang, kecuali truk sembako dan BBM.

Berbeda dengan kedua jenis BBM tersebut, Pertalite dan Pertamax  justru terus berada di atas proyeksi. Rata-rata realisasi penyaluran Pertalite hingga 10 Juli 2016 pukul 00.00 WIB mencapai 140 persen dari rata-rata harian normal 10.063 KL per hari. 

Untuk Pertamax, realisasinya mencapai rata-rata 130 persen terhadap rata-rata harian normal 11.257 KL per hari. Adapun Avtur untuk angkutan udara mencapai rata-rata 101 persen, di atas rata-rata harian normalnya sekitar 13.000 KL per hari.

Sejak adanya penambahan Portable Tank Operation (PTO) dan penambahan titik kiosk Pertamax Series pada 8 Juli 2016, penjualan melalui kedua metode tersebut telah mencapai sekitar 10.620 liter, di mana 7.120 liter merupakan Pertamax Series kemasan di wilayah Jateng dan Jawa Barat dan 3.500 liter dari PTO.

Khusus di wilayah Jawa bagian Tengah, konsumsi Pertalite dan Pertamax pada 9 Juli 2016 mencapai tiga kali lipat dari harian normal. Di wilayah yang menjadi salah satu fokus perhatian tersebut penyaluran Pertamax mencapai 4.200 KL per hari atau 284 persen terhadap harian normal, Pertalite 1.680 KL per hari atau 294 persen dari harian normal, Premium 12.256 KL per hari atau 136 persen dari harian normal, sedangkan Biosolar hanya 53persen.

Sebelumnya, untuk arus balik Lebaran 2016 Pertamina telah menetapkan tujuh langkah untuk memastikan kelancaran pasokan BBM kepada masyarakat.

Pertama, penambahan armada mobil tangki BBM berikut awak mobil tangki sebanyak 25 pasangan untuk dapat secara bergantian beroperasi 24 jam. Kedua, penambahan jumlah petugas operasional TBBM, termasuk petugas lapangan, pemantauan stok, dan kondisi lalu lintas.

Ketiga, penambahan cadangan BBM berbagai jenis di SPBU hingga maksimal. Keempat, penambahan volume Pertamax Series kemasan hingga lebih dari 55 KL serta mempersiapkan pengisian ulang sedekat mungkin dengan titik-titik pasokan atau penjualan sebanyak 13 titik kiosk  Pertamax di Pantura dan jalur Selatan.  

Kelima, penambahan portable tank operation (PTO) sebagai SPBU Mobile yang berisi 6000 liter, 10.000 liter dan 16.000 liter Pertamax, baik di rest area Jakarta Cikampek KM 49-50 maupun standby di bahu jalan tol Brebes dan Cikampek dengan pengawalan kepolisian.

Keenam, penambahan mobil pick up dan pasukan motor untuk antaran BBM.  

Ketujuh, penambahan kekuatan personel untuk pengawalan distribusi BBM dari TBBM menuju SPBU, termasuk penjagaan dan pengaturan di SPBU, seperti mencegah pedagang eceran BBM liar.

Sebagai tambahan layanan kepada masyarakat, Pertamina menyiapkan minuman dan makanan ringan Bright gratis sebanyak 4200 paket di beberapa titik di Jawa Tengah hingga hari ini.

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya