OJK: Perbankan Sulit Capai Pertumbuhan Kredit 14 Persen

Pertumbuhan kredit bank semester I 2016 diperkirakan masih di bawah Rencana Bisnis Bank (RBB) awal tahun sebesar 14 persen.

oleh Achmad Dwi Afriyadi diperbarui 12 Jul 2016, 13:13 WIB
Diterbitkan 12 Jul 2016, 13:13 WIB
Ilustrasi Ojk
Ilustrasi Ojk (Liputan6.com/Johan Fatzry)

Liputan6.com, Jakarta - Pertumbuhan kredit bank semester I 2016 diperkirakan masih di bawah Rencana Bisnis Bank (RBB) awal tahun sebesar 14 persen. Pasalnya, bank-bank besar diperkirakan sulit menembus pertumbuhan kredit 14 persen.

Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Muliaman D Hadad mengatakan, ‎pertumbuhan kredit bank-bank besar relatif masih di bawah 14 persen. Kemungkinan, bank-bank tersebut melakukan revisi RBB.

"RBB kita sampai 14 persen. Menurut saya masih terlalu berat walaupun beberapa bank bisa capai. Tapi pada umumnya bank-bank besat relatif di bawah 14 persen. Kemungkinan bank-bank besar akan revisi," kata dia di Gedung OJK Jakarta, Selasa (12/7/2016).

Namun, dia menuturkan, tren perbaikan pertumbuhan kredit sudah mulai terlihat. Dia mengatakan, perbaikan tersebut sejalan dengan perbaikan dari segi fundamental perekonomian.

Terlihat, lanjut Muliaman, banyaknya aliran dana asing masuk, penguatan rupiah, serta kenaikan pada Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG).

"‎Intinya kondisi fundamental keuangan, industri perbankan, menurut saya dalam keadaan yang baik. Kita berharap kalau confidence terus meningkat terutama karena banyak dana asing masuk, rupiah membaik, indeks melonjak. Akan memberikan environment yang baik untuk pertumbuhan kredit," jelas dia.

Di samping itu, dia bilang rasio kredit macet atau Non Performing Loan (NPL) terkendali. Dia menuturkan, NPL berada pada angka 2,9 persen.

"Pelemahan itu kan terefleksi dengan demand kredit. Saat ini kredit sudah positif dan mudah-mudahan terus berlanjut. NPL 2,9 persen," tandas dia.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya