Menko Luhut Langsung Tancap Gas Selesaikan Masalah Energi

Menko Maritim Luhut Binsar Panjaitan enggan berandai-andai dengan keberlanjutan proyek reklamasi Teluk Jakarta.

oleh Liputan6 diperbarui 28 Jul 2016, 18:09 WIB
Diterbitkan 28 Jul 2016, 18:09 WIB
20160728- Rizal Ramli dan Luhut saat Sertijab Menko Bidang Kemaritiman-Jakarta- Angga Yuniar
Menko Bidang Kemaritiman Luhut B. Pandjaitan (kanan) berjabat tangan dengan Rizal Ramli ketika mengikuti serah terima jabatan (sertijab) Menko Bidang Kemaritiman di Gedung BPPT, Jakarta, Kamis (28/7). (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman yang baru, Luhut Binsar Panjaitan, belum mau berkomentar banyak mengenai jabatan barunya. Namun Mantan Menko polhukam ini akan langsung tancap gas untuk mendalami seluk beluk tugas yang baru diembannya dalam beberapa hari ke depan. 

"Saya mau pelajari dulu dalam satu dua minggu ke depan, setelah itu saya baru berkomentar. Untuk fokus masalah, ini kan masih ada beberapa masalah seperti energi, masalah listrik, dan masalah pariwisata," ucapnya, Kamis (28/7/2016).

Khusus untuk masalah reklamasi di Teluk Utara Jakarta dan Benoa, Luhut mengatakan, tahap awal dirinya akan mempelajari permasalahan reklamasi Teluk Jakarta. Untuk mendapat d‎ata yang akurat, dia akan menyambangi Pulau G, salah satu pulau yang saat ini menjadi masalah.

"Saya harus pelajari dulu semua dengan jernih. Ketika saya sudah 2 minggu ini, minggu depan saya akan ke sana, ke pulau itu," kata Luhut. 

Luhut Binsar Panjaitan enggan berandai-andai dengan keberlanjutan proyek reklamasi Teluk Jakarta tersebut, karena perlu melakukan kajian dari segala aspek. Namun Luhut menegaskan keputusan ke depan harus memberikan kemaslahatan bagi rakyat dan investor.

"Saya tidak mau berandai-andai. Saya dan tim akan lihat dahulu, hukumnya, dan kemaslahatannya bagi rakyat dan juga confidance investor ke Indonesia. Jangan kita bikin salah, karena kita investor dirugikan, itu juga tidak fair," ungkap Luhut.

Untuk proyek reklamasi Teluk Benoa, Bali juga Luhut pelajari. Karena, proyek tersebut merupakan warisan dari Pemerintah Mantan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Menurut Luhut, ada yang melatarbelakangi Keputusan Presiden diterbitkan pada masa itu. (Linus)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya