Liputan6.com, Jakarta - PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk (INTP) memiliki siasat untuk mendorong penjualan semen yang saat ini tengah lesu. Salah satunya, dengan mendorong penjualan semen ke luar negeri.
Direktur Utama INTP Christian Kartawijaya‎ mengatakan, peredaran semen ini terjadi kelebihan pasokan (over supply) dan konsumsinya sedang lesu. Oleh karenanya, perseroan menggenjot ekspor untuk mendorong penjualan.
Pada semester I 2016 perseroan melakukan ekspor dengan volume 190 ribu ton atau naik 159,7 persen dari periode yang sama tahun sebelumnya 73 ribu ton.
Advertisement
"Ekspor memang kalau over supply maka ekspor kita naikkan, Saya perkirakan 550 ribu ton tahun ini. Tahun kemarin 213 ribu ton," kata dia di Gedung Bursa Efek Indonesia (BEI) Jakarta, Selasa (2/8/2016).
‎Dia mengatakan, perseroan mengekspor semen ke beberapa negara antara lain Bangladesh, Australia, Malaysia, dan Tahiti.
"Karena over supply, semen tetap domestik mestinya. Kalau domestik lemah, semua produsen semen berpikir untuk ekspor," ujar dia.
INTP membukukan penjualan total sebanyak 8,12 juta ton pada semester I 2016 atau turun 2,3 persen dari periode yang sama tahun sebelumnya 8,32 juta ton. ‎Pendapatan bersih turun dari Rp 8,87 triliun menjadi Rp 7,74 triliun atau sebanyak 12,8 persen.‎ Laba periode berjalan semester I 2016 naik 5,2 persen menjadi Rp 2,42 triliun dari sebelumnya Rp 2,30 triliun. Kenaikan tersebut karena perseroan melakukan revaluasi aset.
"Semester I agak lemah karena (permintaan) Jakarta dan Jawa Barat lemah," tandas dia. (Amd/Zul)