Liputan6.com, New York - Harga emas naik pada penutupan perdagangan Selasa (Rabu pagi waktu Jakarta). Investor sedang menimbang apakah Bank Sentral Amerika Serikat (AS) atau The Federal reserve (The Fed) akan menaikkan suku bunga sebelum akhir tahun nanti.
Mengutip Wall Street Journal, Rabu (17/8/2016), harga emas untuk pengiriman Desember ditutup naik 0,5 persen ke angka US$ 1.354,90 per troy ounce di Divisi Comex New York Mercantile Exchange.
Advertisement
Baca Juga
Sebelumnya pada pejabat Bank Sentral AS mengirimkan pesan yang berbeda-beda. Ada yang cukup optimistis bahwa The Fed akan segera menaikkan suku bunga. Namun juga sebaliknya, ada yang ragu.Â
Melihat adanya dua kesimpulan tersebut, investor sedikit ragu The Fed akan menaikkan suku bunga di tahun ini.
"Para pejabat The Fed tidak berada di kesimpulan yang sama," jelas analis senior RJO Futures, Bob Haberkorn. Keragu-raguan akan pertumbuhan ekonomi AS yang ditambah dengan belum pulihnya pertumbuhan ekonomi global menjadi pemberat rencana kenaikan suku bunga The Fed.
Dengan begitu, emas diuntungkan. Harga emas langsung melonjak. Emas menjadi lebih menarik bagi investor dibanding dengan aset-aset yang memberikan imbal hasil kecil karena bunga yang rendah.
Namun beberapa investor tampaknya lebih memilih untuk menunggu hasil pertemuan The Fed kan bakal dipublikasikan pada Rabu waktu setempat. "Hasil pertemuan tersebut akan menentukan langkah yang besar," jelas George Gero, managing director RBC Wealth Management. (Gdn/Ndw)