Liputan6.com, Jakarta - PT PP Properti Tbk, anak perusahaan PT PP (Persero) Tbk, kembali membuat terobosan pasar dengan memperkenalkan tower apartemen terbaru yang menyasar segmen middle low di proyek Grand Kamala Lagoon (GKL) Kalimalang, Bekasi. Unit apartemen di tower ini dipasarkan dengan harga mulai Rp 180 jutaan.
Direktur Pengembangan Bisnis PP Properti, Giyoko Surachmat mengatakan, di kuartal empat tahun ini memperkenalkan dua portofolio baru yakni proyek apartemen Evencio Margonda dan Tower Victoria di Grand Kamala Lagoon.
Tower Vitoria berkapasitas 1.021 unit, dengan empat tipe unit yakni one bed room 21,35 m2, tipe one bed room deluxe 27,8 m2, tipe one bed room executive 30,50 m2, dan tipe two bed room 44 m2.
“Tower ini menyasar segmen bawah sesuai program pemerintah dengan harga jual mulai Rp 8,5 juta per meter persegi. Saat ini sudah dipasarkan. Bahkan selama pameran ini (Indonesia Properti Expo 2016) kami sudah memperoleh 500 pemesanan unit melalui mekanisme Nomor Urut Pembelian (NUP) untuk Tower Victoria,” kata dia seperti ditulis Liputan6.com, Jumat (19/8/2016).
Advertisement
Baca Juga
Tower Victoria merupakan tower keempat yang dibangun di GKL setelah Tower Emerald, tower pertama GKL yang telah sold out dan konstruksi akan rampung pada penghujung 2016, serta Tower Barclay, tower kedua GKL yang penjualannya telah mencapai 70 persen.
Sedangkan tower ketiga adalah Barclay South Tower yang juga sedang dipasarkan dengan harga Rp 20 jutaan per meter persegi, dan sudah full furnish sehingga penghuni tinggal bawa koper.
Menurut Giyoko, Tower Victoria GKL akan dilengkapi dengan jaringan televisi kabel, parking lot 1:7, serta sistem keamanan 24 jam dengan pengawasan CCTV.
Penghuni Tower Victoria juga dapat menikmati fasilitas swimming pool & kids pool, Yoga Zone, gym, children playground, dan daily need commercial area.
Direktur Operasional PP Properti, Galih Saksono menambahkan, di proyek GKL pada akhir tahun ini juga akan diluncurkan satu tower baru yang menyasar segmen premium (high end).
Tower ini diberi nama Kamala Kandara. Secara konsep tower ini akan unik sekali, namun dia masih enggan memberi keterangan rinci karena masih dalam proses konsep.
“Selain di GKL, kami di kuartal IV 2016 juga akan memulai pembangunan dua tower apartemen Evencio Margonda di Depok, persisnya dekat kampus Universitas Indonesia dan Universitas Gunadarma,” papar dia.
Dua tower tersebut terdiri dari 600 unit, masing-masing tower setinggi 38 lantai. Berdiri di atas lahan seluas 5.500 m2 di koridor Margonda yang strategis, PP Properti menawarkan lima tipe unit yakni tipe studio berukuran 23 m2, tipe one bed room plus 32 m2, tipe dua kamar 42 m2, tipe double key 42 m2 dengan dua kamar dan kamar mandi di setiap kamar.
Serta tipe triple key 63 m2 dilengkapi dengan tiga kamar yang masing-masing memiliki kunci kamar dan kamar mandi sendiri. Tipe ini cocok sekali untuk disewakan kembali.
Galih menyebutkan PP Properti melakukan terobosan dengan menciptakan diferensiasi produk Evencio Margonda sebagai apartemen yang peduli pencegahan narkoba.
Evencio Margonda akan dilengkapi sistem keamanan terpadu untuk memonitor dan mencegah agar tidak terjadi transaksi atau penggunaan narkoba di lingkungan apartemen, termasuk CCTV di setiap koridor apartemen.
“Kami sedang intens melakukan pembahasan dengan Badan Narkotika Nasional (BNN) untuk membuat standar operasional prosedurnya bagaimana. Apakah perlu misalnya pakai detektor xray, personil sekuriti khusus atau mungkin pakai anjing pelacak yang mengetahui luas soal narkoba,” papar dia.
General Manager Marketing PP Properti, Ari Kartika, General Manager Marketing PP Properti menambahkan Evencio Margonda terdiri dari 580 unit, dan 50 persen diantaranya sudah terjual. Harganya saat ini dipatok Rp 16,3 juta per meter persegi. Dengan investasi sekitar Rp 600 miliar, proyek ini akan mulai dibangun akhir 2016.
Seluruh izin sudah selesai semua, dengan lama pembangunan diperkirakan sekitar 2-3 tahun ke depan. PP Properti sedang mengkaji apakah konsep apartemen peduli pencegahan narkoba ini dapat diterapkan di proyek-proyek apartemen milik perseroan lainnya, terutama yang berlokasi dekat kampus seperti di Semarang. (Muhammad Rinaldi/nrm)