Menteri Pertanian: Harga Cabai di Petani Hanya Rp 14 Ribu per Kg

Untuk mengontrol harga cabai, Kementerian Pertanian tengah menyiapkan lumbung-lumbung cabai.

oleh Achmad Dwi Afriyadi diperbarui 18 Okt 2016, 15:56 WIB
Diterbitkan 18 Okt 2016, 15:56 WIB
20161010-Harga-Cabai-Jakarta-YP
Harga cabai keriting merah melonjak drastis di pasar tradisional, Jakarta, Senin (10/10). Kenaikan harga cabai keriting terimbas kondisi cuaca yang kurang baik sehingga membuat pasokan berkurang. (Liputan6.com/Yoppy Renato)

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Pertanian Amran Sulaiman menghadiri rapat koordinasi di Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian hari ini. Rapat kali ini membahas masalah pasokan pangan dan salah satu yang menjadi sub bahasan adalah harga cabai.

Amran menerangkan, pasokan cabai saat ini masih cukup. Dia mengatakan, tingginya harga cabai di pasaran disebabkan musim penghujan serta panjangnya rantai pasok.

"Cabai naik karena musim hujan, tetapi produksi tetap aman karena harga di tingkat petani Rp 14 ribu- Rp 15 ribu per kg. Sehingga kita sepakat menugaskan BUMN untuk menyerap, sehingga rantai pasoknya bisa lebih pendek. Karena harganya naik di atas 100 persen, disparitasnya 100 persen lebih," jelas dia di Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Jakarta, Selasa (18/10/2016).

Untuk mengontrol harga cabai, Kementerian Pertanian tengah menyiapkan lumbung-lumbung cabai. Dia bilang, lumbung tersebut untuk menjaga pasokan cabai.

"Kita antisipasi membuat lumbung-lumbung cabai, ada beberapa kabupaten untuk menyuplai Jabodetabek, salah satunya di Malang," jelas dia.

Sementara, dia mengatakan harga beras mengalami penurunan karena disebabkan pasokan yang cukup.

"Ketersediaan pangan khususnya pangan strategis terutama beras. Alhamdullilah ada penurunan 0,9 persen harga beras sekarang, stok kita kurang lebih 2 juta dan itu cukup untuk rastra sampai bulan Mei 2017," ujar dia.

Dia bilang, penurunan juga terjadi pada bawang karenanya banyaknya stok. Bahkan, saat ini pemerintah berupaya untuk ekspor bawang.

"Bawang juga relatif stabil, aman. Kita sekarang bagaimana mendorong ekspor karena harga cenderung turun," tandas dia. (Amd/Gdn)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya