Rupiah Menguat di Awal Pekan

Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) mampu bergerak menguat di awal pekan ini.

oleh Arthur Gideon diperbarui 19 Des 2016, 13:11 WIB
Diterbitkan 19 Des 2016, 13:11 WIB

Liputan6.com, Jakarta - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) mampu bergerak menguat di awal pekan ini. Namun penguatan tersebut kemungkinan tak berlanjut karena ada beberapa sentimen negatif dari luar dan dalam negeri. 

Mengutip Bloomberg, Senin (19/12/2016), rupiah dibuka diangka 13.367 per dolar AS, menguat jika dibandingkan dengan penutupan perdagangan sebelumnya yang ada di angka 13.395 per dolar AS.

Dari pagi hingga siang hari ini, rupiah bergerak di kisaran 13.350 per dolar AS hingga 13.407 per dolar AS. Jika dihitung sejak tahun, rupiah masih mampu menguat 2,9 persen.

Sedangkan berdasarkan, Kurs Referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) Bank Indonesia (BI), rupiah dipatok di angka 13.381 per dolar AS, menguat jika dibandingkan dengan patokan sebelumnya yang ada di angka 13.426 per dolar AS.

Dolar AS memang melemah dalam beberapa hari terakhir setelah mengalami kenaikan yang cukup tajam setelah Donald Trump terpilih sebagai Presiden AS dan kenaikan suku bunga Bank Sentral Amerika Serikat (AS) atau The Federal Reserve (the Fed).

Ekonom PT Samuel Sekuritas Rangga Cipta menjelaskan, rupiah melemah cukup tajam pada perdagangan Jumat sejalan dengan pelemahan yang terjadi di Asia.

Tetapi faktor domestik tak kalah negatif, harga beberapa jenis BBM yang mulai naik serta ekspektasi kenaikan defisit fiskal menjadi fokus utama.

Tekanan pelemahan rupiah bertahan di jangka pendek tetapi di jangka menengah penguatan bisa kembali didorong penguatan surplus perdagangan yang diperkirakan konsisten.

"Dollar index yang mulai melemah di akhir pekan lalu berpeluang mencegah pelemahan rupiah lebih jauh lagi di awal minggu ini," jelas dia. 

 

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya