Berita Hoax Dapat Ganggu Sektor Pariwisata RI

Pemerintah berupaya menggenjot sektor pariwisata dengan menaikkan kunjungan wisatawan mancanegara menjadi 20 juta.

oleh Achmad Dwi Afriyadi diperbarui 23 Jan 2017, 11:40 WIB
Diterbitkan 23 Jan 2017, 11:40 WIB
Sofjan Wanandi (Liputan6.com/Herman Zakharia)
Sofjan Wanandi (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Liputan6.com, Jakarta - Maraknya berita bohong atau hoax yang beredar di masyarakat mengancam sektor wisata di Indonesia. Lantaran berita bohong tersebut membuat para wisatawan mancanegara (wisman) khususnya China takut untuk berkunjung ke Indonesia.

"Saya khawatir lebih lagi, kalau  ini menggelinding, kita tidak tahu mana benar mana yang tidak, dengan segala hoax," kata Ketua Tim Ahli Wakil Presiden Sofjan Wanandi, dalam acara bertajuk SARA, Radikalisme, dan Prospes Ekonomi Indonesia 2017, di Jakarta, Senin (23/1/2017).

Padahal, dia mengatakan pemerintah tengah menggenjot sektor pariwisata. Pemerintah berupaya menaikkan kunjungan wisman  dari 10 juta menjadi 20 juta selama 5 tahun ke depan. Dia mengatakan, kunjungan wisman China penting untuk menopang sektor pariwisata nasional.

"Sampai turis dari China yang kita ingin  masuk jutaan orang. Untuk bisa menaikan 10 juta kita inginkan 5 tahun bertambah dari 10 juta  menjadi 20 juta, sekarang ini pun takut," ujar dia.

Oleh karena itu, Sofjan mengatakan berita bohong atau hoax mesti diantisipasi. Terlebih, berita bohong yang menerbar kebencian.

"Tapi saya pikir apapun ini semua indikasi membuat kita sendiri khawatir dan harus kita selesaikan. Harus kita kerja samakan ini semua tidak benar," ujar dia.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya