Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah terus mendorong pembangunan infrastruktur transportasi di seluruh wilayah Indonesia. Hal ini guna memenuhi kebutuhan masyarakat akan sarana transportasi yang aman, nyaman dan murah.
Wakil Presiden‎ RI Jusuf Kalla (JK) menyatakan, jangan pernah membandingkan proyek pembangunan di Indonesia dengan tetangga, seperti Malaysia. Sebab menurut dia, dari jumlah penduduk Indonesia dan Malaysia sudah jauh berbeda.
Advertisement
Baca Juga
"Lebih sulit membangun infrastruktur di sini dibandingkan di Malaysia yang penduduknya cuma 30 juta jiwa. Itu sama dengan penduduk Jawa Barat. Itu lebih mudah diatur. Orang suka membandingkan tapi tidak apple to apple," ujar dia di Hotel Borobudur, Jakarta, Kamis (26/1/2017).
JK menyatakan, meski ketersediaan sarana transportasi saat ini sudah lebih baik dibandingkan 20 tahun-30 tahun lalu, tetapi masih banyak pekerjaan rumah (PR) yang harus diselesaikan pemerintah seiring dengan pertumbuhan penduduk.
"Walau sudah lebih baik dibanding dulu, tidak ada bus berhenti sembarang tempat, semua di terminal. Tapi ini tidak cukup karena pertambahan penduduk luar biasa menyebabkan kebutuhan angkutan umum massal," ‎kata dia.
Dia mencontohkan, salah satu proyek pembangunan infrastruktur transportasi massal yang tengah dibangun di Jakarta yaitu Mass Rapit Transit (MRT). Menurut JK, untuk memenuhi kebutuhan masyarakat tidak cukup membangun MRT hanya sepanjang 17 km.
"MRT ini baru awal. Untuk Jakarta harus 100 km, sekarang baru 17 km. Kalau hanya MRT dari utara-selatan, itu bagaimana yang lain. Terpaksa naik mobil dulu lalu naik ojek. Artinya masih banyak PR, baru bisa seperti Singapura, Jepang," tandas dia. (Dny/Gdn)