Liputan6.com, Jakarta Kantor Perwakilan Bank Indononesia Provinsi Kalimantan Tengah telah memusnahkan uang sebanyak Rp 310,42 miliar. Pemusnahan uang itu dilakukan sepanjang 2016. Uang sebanyak itu dimusnahkan karena dinilai telah lusuh dan sudah tak layak edar lagi.
Kepala Perwakilan BI Kalteng Wuryanto (22/2) mengatakan, dari tahun ke tahun jumlah uang yang dimusnahkan mengalami peningkatan. Hal ini lantaran masih ada masyarakat yang kurang menghargai rupiah.
Baca Juga
"Memang seberapa uang yang dimusnahkan ya sebanyak itu pula akan dicetak kembali. Namun untuk mencetaknya jelas membutuhkan biaya yang besar yang harus dikeluarkan negara," katanya, Rabu (22/2/2017).
Advertisement
Dari data BI Kalteng pada tahun 2014 lalu jumlah uang yang telah dimusnahkan mencapai 6.588.520 bilyet (lembar). Angka ini naik pada tahun 2015 menjadi 10.812.983 bilyet. Dan Tahun 2016 melonjak jadi 13.013.832 bilyet.
"Tentu kami prihatin dengan kondisi ini mengingat angaran untuk mencetak uang ini merupakan anggaran terbesar kedua yang dikeluarkan oleh BI,"ujarnya.
Agar uang tak mudah rusak, ia berharap masyarakat untuk menjaga uang tersebut. Karena tren yang berkembang uang rusak salah satunya karena dirusak, diremas, dan distaples.
"Salah satunya menghindari penggunaan staples pada uang rupiah,"jelasnya. (Rajana K(