Liputan6.com, Jakarta Australia akan menanamkan investasi senilai Rp 39 triliun di Indonesia. Hal tersebut‎ merupakan salah satu hasil kesepakatan yang dicapai saat kunjungan kenegaraan Presiden Joko Widodo (Jokowi) ke Australia pada 25-26 Februari 2017.
Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Thomas Lembong mengatakan, nilai investasi sebesar Ro 39 triliun tersebut akan direalisasikan tiga hingga lima tahun ke depan.
Baca Juga
"Saya total-totalkan dari investasi-investasi yang kita terima. Totalnya kira-kira Rp 39 triliun. Itu investasi yang saya targetkan dalam 3-5 tahun ke depan," ujar dia dalam keterangan tertulis di Jakarta, Senin (27/2/2017).
Advertisement
Investasi dari Australia itu, ujar Thomas, akan ditanamkan di sektor pertambangan, wisata bahari, infrastruktur, hingga prasarana air. Selain itu, kerja sama juga dilakukan di bidang ekonomi digital.
Selain investasi, Indonesia dan Australia juga mencapai kesepakatan di bidang politik, hukum, dan keamanan. Beberapa kerja sama yang akan ditingkatkan, antara lain penanggulangan kejahatan lintas negara, penanggulangan terorisme dan pencurian ikan atau illegal, unreported and unregulated (IUU) fishing.
"Kedua pihak sepakat untuk memperkuat kerja sama melalui pilar two-plus-two, juga kerja sama antara Menko Polhukam dan Jaksa Agung Australia dalam membentuk ministerial council," kata Menteri Luar Negeri Retno Marsudi.
Untuk meningkatkan kerja sama people to people, Presiden Jokowi juga meresmikan tiga balai bahasa di Perth, Melbourne dan Canberra.
"Ada beberapa lagi yang akan didirikan di Australia. Balai bahasa ini harus dilihat dari upaya kita untuk lebih menginternasionalisasi bahasa kita," ucap Retno.
Hubungan people to people diyakini akan semakin menguatkan hubungan kedua negara, karena saat ini terdapat 20 ribu pelajar Indonesia di Australia dan Indonesia merupakan destinasi favorit bagi pelajar Australia melalui program New Colombo Plan.
"Indonesia merupakan destinasi terfavorit bagi pelajar Indonesia yang akan sekolah ke Asia. Sudah lebih dari 3.000 pelajar Australia di Indonesia," tandas dia.