Proyeksi Kenaikan Cadangan Devisa Stabilkan Nilai Tukar Rupiah

Sejak pagi hingga siang hari ini, rupiah diperdagangkan di kisaran 13.341 per dolar AS hingga 13.355 per dolar AS.

oleh Arthur Gideon diperbarui 07 Mar 2017, 12:31 WIB
Diterbitkan 07 Mar 2017, 12:31 WIB
Rupiah
Sejak pagi hingga siang hari ini, rupiah diperdagangkan di kisaran 13.341 per dolar AS hingga 13.355 per dolar AS.

Liputan6.com, Jakarta Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) bergerak stabil pada perdagangan Selasa pekan ini. Investor menunggu data carangan devisa yang diperkirakan bakal menguat.

Mengutip Bloomberg, Selasa (7/3/2017), rupiah dibuka di angka 13.345 per dolar AS, menguat 5 basis poin jika dibandingkan dengan penutupan perdagangan sebelumnya yang ada di angka 13.350 per dolar AS.

Sejak pagi hingga siang hari ini, rupiah diperdagangkan di kisaran 13.341 per dolar AS hingga 13.355 per dolar AS. Jika dilihat dari awal tahun, rupiah masih mampu menguat 0,90 persen.

Sedangkan berdasarkan Kurs Referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) Bank Indonesia (BI), rupiah dipatok di angka 13.350 per dolar AS, menguat jika dibandingkan dengan patokan sebelumnya yang ada di angka 13.364 per dolar AS.

Dolar AS bergerak stabil pada perdagangan hari ini setelah pada perdagangan sebelumnya menguat cukup tajam. Penguatan Dolar AS tersebut karena adanya ketegangan geopolitik di kawasan Asia.

Suhu geopolitik memanas pasca Korea Utara menembakkan rudal balistik. Pemerintah Korea Selatan mengatakan, Korea Utara menembakkan beberapa rudal di lepas pantai timur sejauh sekitar 1.000 km.

Sementara, Jepang mengatakan tiga rudal Korea Utara jatuh di dalam zona ekonomi eksklusif mereka dan tidak akan mentolerir tindakan provokatif tersebut.

Sedangkan ekonom PT Samuel Sekuritas Rangga Cipta menjelaskan, fokus hari ini tertuju pada rilis data cadangan devisa Februari 2017 yang BI perkirakan naik.

Kenaikan cadangan devisa yang dibarengi oleh komitmen BI untuk menjaga kestabilan rupiah di tengah volatilitas tinggi menjelang FOMC meeting, akan mengurangi sentimen negatif di pasar keuangan.

"Sentimen positif masih terasa di pasar SUN walaupun yield UST secara konsisten naik. Kembalinya sentimen dollar kuat bisa mendorong pelemahan rupiah lagi pada hari ini," jelas dia. (Gdn/Ndw)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya