Menteri Jonan Minta Pengusaha Produksi Mobil Berbahan Bakar Gas

Menteri ESDM Ignasius Jonan mengatakan harus ada gerakan yang menyeluruh, untuk mendorong penggunaan BBG pada kendaraan.

oleh Pebrianto Eko Wicaksono diperbarui 14 Mar 2017, 15:34 WIB
Diterbitkan 14 Mar 2017, 15:34 WIB
20150908-Mobil Berbahan Bakar Gas-Jakarta
Petugas mengisi Bahan Bakar Gas pada salah satu mobil di area kantor Pembangkit Listrik Tenaga Gas Uap, Bekasi, Selasa (8/9/2015). BBG dinilai lebih ramah lingkungan dibandingkan bahan bakar bensin dan diesel. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan berharap produsen kendaraan mem‎produksi mobil Berbahan Bakar Gas (BBG) demi menyukseskan program konversi Bahan Bakar Minyak (BBM) ke BBG.

Menurut Jonan usai kebijakan yang mewajibkan setiap Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) menyediakan BBG berjalan, akan mendorong produsen kendaraan memproduksi mobil berbahan bakar gas.

"Kalau ini bisa jalan, saya kira Gaikindo (Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia) atau auto industry akan mendukung," kata Jonan, dalam acara 11th Natural Gas Vehicles and Infrastructure Indonesia Forum and Exhibition ke-11, di Hotel Dharmawangsa, Jakarta, Selasa (14/3/2017).

‎Jonan pun mencoba mengingat kembali kenangan saat masih menjabat sebagai Menteri Perhubungan (Menhub). Saat itu Menteri ESDM Sudirman Said menggelar pertemuan dengan Gaikindo membahas BBG.

Dalam pertemuan, perkumpulan perusahaan otomotif berkomitmen untuk memproduksi kendaraan berbahan bakar gas, jika infrastruktur pengisian tersedia.

"Waktu itu saya di Perhubungan (Menteri Perhubungan), diajak diskusi bagaimana bisa jalan, Gaikindo bilang kalau ada pompa gasnya akan kita push," ungkap Jonan.

‎Menurut Jonan, harus ada gerakan yang menyeluruh, untuk mendorong penggunaan BBG pada kendaraan. Tidak hanya sekedar kampanye yang dilakukan bagi kendaraan umum saja, karena jumlahnya masih terbatas.

‎"Kalau sekarang ini kampanyenya itu menurut saya setengah pura-pura. Kampanyenya bajaj, jumlah bajaj di Jakarta ada berapa?, Trans Jakarta ada berapa?," tegas Jonan. (Pew/Nrm)

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya